Kilas9.com

Media merupakan perantara, atau pengantar pesan dalam sebuah proses komunikasi. Media online merupakan hal yang berkaitan dengan komunikasi, terutama pesan yang ingin disampaikan ke pembacanya. Harapannya, kehadiran kilas9.com bisa menambah informasi kepada masyarakat sebagai pembacanya. Salam.

Udara Dingin Sebabkan Fenomena Embun Upas di Dataran Tinggi Dieng

Semarang-Dalam beberapa hari terakhir ini, suhu udara terasa lebih dingin dari biasanya. Bahkan, pada musim kemarau sekarang ini di dataran tinggi Dieng sering terjadi pembentukan es. 

Kepala BMKG Ahmad Yani Semarang Achadi Subarkah Raharjo dalam rilis mengatakan sejumlah tanaman atau benda-benda di sekitar dataran tinggi Dieng sering dijumpai kristal-kristal es. Masyarakat sekitar Dieng menyebutnya "embun upas".

Subarkah menjelaskan, peristiwa terbentuknya embun upas merupakan proses perubahan wujud benda secara alami. Biasanya, terjadi dalam waktu singkat dari mengembun kemudian membeku dan mencair.

Menurutnya, saat musim kemarau Dieng memiliki kelembaban udara yang tinggi dan berbeda dengan daerah lainnya di Jawa Tengah. Tingginya kelembaban udara tersebut, akibat kompleksitas pegunungan dan tutupan lahan. Sehingga, embun upas terbentuk. 

"Musim kemarau di Indonesia secara regional dipengaruhi mesin cuaca yang dinamakan Monsoon Australia. Pada musim tersebut, benua Australia ibarat memiliki mesin kipas angin raksasa yang menghembuskan massa udara bersifat kering dan dingin ke wilayah selatan garis ekuator Indonesia. Dataran Tinggi Dieng berada pada ketinggian rata-rata ± 2000 mdpl, dan saat musim kemarau suhu dapat mencapai 0 ºC atau lebih rendah lagi. Rendahnya suhu di permukaan tersebut, sesekali diikuti dengan kelembaban udara yang tinggi," kata Subarkah.

Lebih lanjut Subarkah menjelaskan, pola kelembaban udara harian di Dieng bisa menjadi jenuh atau terkondensasi menjelang pagi hari. Akibatnya, uap air di udara berubah menjadi titik-titik air dan di saat yang bersamaan suhu udara harian menuju pada titik minimumnya mencapai 0 ºC atau bahkan minus.

"Akibat suhu lingkungan yang sangat dingin, titik-titik air atau embun yang terbentuk kemudian berubah menjadi kristal es atau embun upas. Embun upas akan bertahan ketika suhunya masih berada pada kisaran titik beku, dan seiring matahari mulai terbit maka embun upas perlahan mencair dan sebagian menjadi uap air lagi," pungkasnya. (K-08)
Share on Google Plus

About kilas9.com

0 komentar:

Posting Komentar