Inflasi Jateng Akhir Tahun Diprediksi 2,5 Persen

Kepala KPw BI Jateng Soekowardojo menjelaskan tentang filosofi dari
uang peringatan kemerdekaan 75 tahun RI kepada Wakil Wali Kota
Semarang Hevearita Gunaryati.

Semarang-Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah Soekowardojo mengoreksi laju inflasi pada akhir tahun, yakni akan berada di batas bawah. Inflasi Jateng pada akhir 2020 nanti, diperkirakan lebih rendah dari tahun sebelumnya.

Soekowardojo menjelaskan, sebelumnya diproyeksikan jika inflasi Jateng pada kisaran 3.0 +- 1.0 persen pada 2020. Bahkan, pertumbuhan ekonominya juga diperkirakan mencapai 5,4 persen.

Menurutnya, pada kondisi saat ini target yang diproyeksikan pada awal tahun diperkirakan tidak tercapai karena pandemi.

"Kita memperkirakan inflasi lebih rendah dari 2019. Target pemerintah itu kan 3% +- 1%. Kita akan berada di batas bawah, mungkin 2,5% +- 1%. Mungkin, untuk tahun berikutnya inflasi akan menjadi perhatian. Tekanan-tekanan sudah mulai ada, karena likuiditas yang longgar di 2020 ini dampaknya mungkin baru akan direalisasikan di harga-harga 2021," kata Soekowardojo, baru-baru ini.

Lebih lanjut Soekowardojo menjelaskan, pemulihan ekonomi yang dilakukan pemerintah diperkirakan akan berlangsung secara bertahap. Dalam jangka pendek, permintaan domestik Jateng juga diperkirakan belum akan pulih sepenuhnya karena terbatasnya penghasilan.

"Pemulihan perekonomian yang dilakukan pemerintah pada sekarang ini, kita harapkan bisa mendorong kegiatan ekonomi masyarakat," pungkasnya. (K-08)