Kilas9.com

Media merupakan perantara, atau pengantar pesan dalam sebuah proses komunikasi. Media online merupakan hal yang berkaitan dengan komunikasi, terutama pesan yang ingin disampaikan ke pembacanya. Harapannya, kehadiran kilas9.com bisa menambah informasi kepada masyarakat sebagai pembacanya. Salam.

Ganjar: Posko Pengungsi di Magelang Terapkan Protokol Kesehatan

Gubernur Ganjar Pranowo berdialog dengan keluarga yang 
mengungsi di posko pengungsian di Kabupaten Magelang.
        Semarang-Gubernur Ganjar Pranowo memberi apresiasi kepada Pemkab Magelang, karena benar-benar memerhatikan protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19. Yakni, dengan membuat posko pengungsian yang disekat per keluarga.

        Menurutnya, masing-masing keluarga pengungsi menempati petak dua meter dengan penyekat yang terbuat dari triplek setinggi 1,5 meter.

        Ganjar menjelaskan, Pemkab Magelang dinilai lebih tanggap di dalam menerapkan protokol kesehatan di tempat pengungsian. Dua lokasi pengungsian yang berada di Desa Deyangan dan Desa Banyurojo di Kecamatan Mertoyudan, dianggap telah memenuhi protokol kesehatan secara ketat.

        "Tadi masuk dan saya ngomong pak bupati untuk di Rapid semuanya, sehingga nanti kita akan bisa ngecek. Mereka kan juga merupakan kelompok-kelompok rentan, yang perlu mendapat perhatian pertama. Saya melihat yang di sini the best, belum ada yang membuat seperti ini. Mudah-mudahan daerah lain bisa menyontoh seperti ini," kata Ganjar, kemarin.

        Ganjar lebih lanjut meminta kepada Pemkab Klaten dan Boyolali bisa meniru yang sudah dilakukan Pemkab Magelang. Sehingga, posko-posko pengungsian tidak menjadi wilayah yang dikhawatirkan terjadi klaster penularan COVID-19.

        Sementara, Pemkab Boyolali membuat program desa kembar yang hampir mirip dengan Pemkab Magelang dalam rangka menampung para pengungsi Merapi. Program Desa Kembar itu adalah Desa Klakah di Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali, dengan Desa Gantang di Kecamatan Sawahan yang masuk wilayah Kabupaten Magelang. 

        Kepala Desa Klakah, Marwoto mengatakan bahwa wilayahnya masuk kategori desa ring satu yang cukup dekat dengan puncak Merapi. Yakni, kurang dari lima kilometer dan masuk radius daerah rawan jika terjadi erupsi Merapi.

        Marwoto mengatakan selain program desa kembar, juga digalakkan program KK kembar. Namun, untuk program KK kembar ini antara sosialisasi dan implementasi dijalankan bersamaan.

        Menurutnya, kedua program itu memiliki tujuan untuk menampung warga yang mengungsi saat terjadi erupsi Merapi.

        "Desa kembar yang disiapkan adalah Desa Klakah dengan Desa Gantang di Kecamatan Sawahan, Kabupaten Magelang. Kita juga menyiapkan KK kembar, atau family to family untuk antisipasi COVID-19 seperti ini. Kita sudah siap, tim relawan juga sudah siap. Untuk yang program KK kembar terus berproses karena kita terbentuk dengan waktu," ucap Marwoto.

        Lebih lanjut Marwoto menjelaskan, warganya sampai saat ini belum memutuskan untuk mengungsi. Namun, jika tanda-tanda Merapi akan erupsi maka warga langsung mengungsi. (K-08)
Share on Google Plus

About kilas9.com

0 komentar:

Posting Komentar