Kilas9.com

Media merupakan perantara, atau pengantar pesan dalam sebuah proses komunikasi. Media online merupakan hal yang berkaitan dengan komunikasi, terutama pesan yang ingin disampaikan ke pembacanya. Harapannya, kehadiran kilas9.com bisa menambah informasi kepada masyarakat sebagai pembacanya. Salam.

Asrama Haji Donohudan Mampu Tampung 873 Pasien OTG

Gubernur Ganjar Pranowo (kanan) ditemani Wali Kota Solo 
FX Hadi Rudyatmo(kiri) meninjau salah satu kamar di Asrama
Haji Donohudan, kemarin.
    Semarang-Kompleks Asrama Haji Donohudan di Kabupaten Boyolali dipersiapkan untuk menjadi lokasi karantina, bagi pasien Asimtomatis atau OTG COVID-19. Pemprov Jawa Tengah sudah menyiapkan sarana dan prasarana, termasuk relawan tenaga kesehatan untuk merawat pasien OTG.

    Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan Asrama Haji Donohudan menjadi tempat karantina terpusat, yang bisa dimanfaatkan untuk wilayah Solo Raya. Yakni, untuk merawat pasien COVID-19 tanpa gejala dan memudahkan proses pemantauan kesehatannya.

    Ganjar menjelaskan, sejumlah sarana dan prasarana pendukung di Asrama Haji Donohudan sudah dipersiapkan. Di antaranya adalah fasilitas laboratorium, yang digunakan untuk memeriksa sampel PCR pasien.

    Menurutnya, tim relawan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan juga Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) juga siap membantu di Asrama Haji Donohudan.

    "Hasil rapat kita dengan pusat adalah kita meminta, agar setiap daerah setidaknya punya tempat isolasi terpusat. Sehingga, akan membuat masyarakat merasa nyaman. Salah satunya kita juga menyiapkan di Donohudan. Potensi Donohudan ini bisa menampung 873 penghuni. SOP sudah siap, tenaga kesehatan dan laboratorium serta guru olahraga kita siapkan. Nanti relawan dari IDI dan perawat juga ikut. Maka mulai hari ini kita sudah siap," kata Ganjar saat meninjau Asrama Haji Donohudan, kemarin.

    Lebih lanjut Ganjar juga meminta kepada kabupaten/kota di Jateng, untuk bisa menyiapkan lokasi karantina terpusat dalam merawat pasien COVID-19 tanpa gejala. Baik itu menggunakan aset milik daerah, maupun provinsi.

    Sementara Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo menyatakan jika pihaknya juga meminta pemprov untuk menginstruksikan kepala daerah di wilayah Solo Raya kompak. Terutama, dalam pelaksanaan tes usap dan tracing kasus baru yang ditemukan. (K-08)

Share on Google Plus

About kilas9.com

0 komentar:

Posting Komentar