Kilas9.com

Media merupakan perantara, atau pengantar pesan dalam sebuah proses komunikasi. Media online merupakan hal yang berkaitan dengan komunikasi, terutama pesan yang ingin disampaikan ke pembacanya. Harapannya, kehadiran kilas9.com bisa menambah informasi kepada masyarakat sebagai pembacanya. Salam.

Guguran Lava Pijar Merapi Kembali Terjadi

Foto: ISTIMEWA
    Semarang-Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) kembali mencatat, adanya aktivitas vulkanik Gunung Merapi berupa guguran lava pijar. Guguran lava pijar itu tercatat dengan intensitas kecil sebanyak empat kali, dan mengarah ke barat daya pada posisi alur Kali Krasak memiliki jarak luncur maksimum 400 meter.

        Kepala BPPTKG Hanik Humaira dalam rilis mengatakan data tersebut diperoleh dari pantauan visual, yang dilakukan pada Selasa (5/1) pukul 18.00-24.00 WIB. Dalam waktu yang bersamaan, juga terjadinya guguran lava pijar.

          Menurutnya, tim BPPTKG juga merekam adanya kegempaan berupa guguran sebanyak 23 kali dengan amplitudo 3-41 milimeter berdurasi 11-127 detik.

            Hanik menjelaskan, tercatat juga hembusan sebanyak 11 kali dengan amplitudo 2-8 milimeter berdurasi antara 9-33 detik. Selanjutnya Hybrid/Fase Banyak terekam dengan jumlah 75, amplitudo 3-31 milimeter dan S-P: 0,3-0,5 detik berdurasi 4-11 detik.

            "Ini yang ada di lava 1997. Dari perkembangan terkini aktivitas Gunung Merapi, bahwa secara teknis dapat dikatakan saat ini Gunung Merapi sudah memasuki fase erupsi 2021. Sebelumnya, aktivitas vulkanik Gunung Merapi juga telah terpantau pada Kamis (31/12) pukul 21.08 WIB yang mana menurut hasil data visual menunjukkan adanya indikasi kemunculan api diam dan lava pijar," kata Hanik.

        Lebih lanjut Hanik menjelaskan, api diam tersebut muncul di dasar lava 1997. Yakni, sebagaimana berdasarkan hasil pengamatan citra satelit yang dikonfirmasi keberadaan gundukan sebagai merupakan material baru.

        Menurut Hanik, hal itu masih fase awal dari indikasi proses ekstrusi magma yang akan terjadi berdasarkan data seismik dan deformasi yang masih tinggi.

        "Berdasarkan hasil pengamatan dan pantauan tersebut, kami mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap aktivitas Gunung Merapi. Masyarakat diharapkan untuk tetap mengikuti arahan dari beberapa instansi terkait seperti BPBD dan pemerintah daerah setempat, serta selalu mengikuti informasi dari sumber yang terpercaya. Karena masih ada kemungkinan erupsi efusif, maka rekomendasi kita untuk pemerintah daerah Kabupaten Sleman, Magelang, Boyolali dan Klaten agar selalu menyiapkan segala sesuatu terkait upaya mitigasi letusan Gunung Merapi ini," pungkasnya. (K-08)
Share on Google Plus

About kilas9.com

0 komentar:

Posting Komentar