Kilas9.com

Media merupakan perantara, atau pengantar pesan dalam sebuah proses komunikasi. Media online merupakan hal yang berkaitan dengan komunikasi, terutama pesan yang ingin disampaikan ke pembacanya. Harapannya, kehadiran kilas9.com bisa menambah informasi kepada masyarakat sebagai pembacanya. Salam.

Ganjar: Lokasi Pengungsian Kalau Penuh Dibagi Saja

Gubernur Ganjar Pranowo mengunjungi lokasi pengungsian di 
aula Kecamatan Pekalongan Barat, Rabu (17/2).
    Semarang-Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengunjungi para pengungsi yang ada di aula kantor Kecamatan Pekalongan Barat, Rabu (17/2). Saat melihat lokasi pengungsian, Ganjar meminta Pemkot Pekalongan untuk melakukan penataan.

    Menurut Ganjar, apabila gedung yang digunakan sebagai tempat pengungsian sempit maka sebagian bisa dipindah ke tempat lain.

    Ganjar menjelaskan, apabila tempat pengungsian bisa ditata dan tidak terlihat berdesakan akan membuat para pengungsi nyaman. Termasuk, kebutuhan pengungsi berupa alas tidur juga diharapkan bisa terpenuhi.

    "Mudah-mudahan mulai besok ya sudah bisa kita kerjakan, kita sekat-sekat. Sehingga, para pengungsi ini harapan kita punya satu ruang per keluarga. Kalau memang kurang, kita akan carikan tempat lain yang terdekat. Ada SD yang dekat sini. Sehingga, tempat pengungsian itu kita harapkan lebih longgar," kata Ganjar.

    Ganjar lebih lanjut meminta kepada Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, untuk melakukan monitoring kesehatan para pengungsi. Sebab, musim hujan masih terjadi hingga akhir Februari 2021 dan potensi penyakit di musim hujan harus bisa diantisipasi.

    Sementara itu salah satu warga pengungsi, Nanik mengaku senang jika tempat pengungsian ditata kembali dan diatur per keluarga. Sehingga, tidak terlihat kerumunan dan menghindarkan dari potensi penularan virus Korona.

    Menurut Nanik, dirinya dan warga lain sudah berada di tempat pengungsian hampir dua pekan. 

    Nanik berharap, Pemkot Pekalongan melalui Dinas Kesehatan bisa melakukan antisipasi penularan COVID-19. Termasuk, menggelar pemeriksaan atau tes bebas COVID-19 bagi para pengungsi. 

    "Ya sebenarnya takut. Apalagi membawa anak kecil. Yang ada pemeriksaan biasa, seperti penyakit umum dan panas. Belum ada pemeriksaan Rapid atau swab di sini. Ya hampir 14 hari di pengungsian," ucap Nanik.

    Diketahui, bencana banjir yang terjadi di Kota Pekalongan sudah berlangsung hampir dua pekan dan sejumlah warga masih tinggal di tempat pengungsian. (K-08)
Share on Google Plus

About kilas9.com

0 komentar:

Posting Komentar