Pembangunan Jateng Valley Ditargetkan Bisa Selesai Sesuai Jadwal

Gubernur Ganjar Pranowo saat memberi sambutan saat
peletakan batu pertama pembangunan Jateng Valley, kemarin.

Semarang-Komisaris Utama PT Taman Wisata Jateng Prijo Handoko Rahardjo memasang target, pembangunan Jateng Valley diharapkan bisa sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Bahkan, pembangunan Jateng Valley juga akan memerhatikan kelestarian lingkungan. Pernyataan itu dikatakan usai peletakan batu pertama yang dihadiri Gubernur Ganjar Pranowo, kemarin.

Menurutnya, pembangunan Jateng Valley sempat terhenti sejak 2010 lalu dan tahun ini mulai dilakukan pembangunan tahap pertama.

Prijo menjelaskan, proyek Jateng Valley akan menjadi destinasi wisata terbesar se-Asia Tenggara dengan luas lahan sekira 370 hektare. Sejumlah sarana prasarana wisata penunjang juga dipersiapkan secara lengkap, guna memanjakan pengunjung saat pembangunan Jateng Valley selesai dan resmi dibuka.

"Kita dalam pandemi ekonomi seperti ini, tapi mudah-mudahan nanti pas betul-betul pas selesai pandemi sudah enggak ada. Itu itungan kita itungan bisnis, tapi kan itungan Tuhan kita enggak tahu. Jadi, salah satu yang harus kita selesaikan enggak bisa ditunda-tunda lagi," kata Prijo.

Sementara itu Gubernur Ganjar Pranowo menyatakan, pembangunan Jateng Valley harus berorientasi pada lingkungan dan tetap memertahankan kawasan Hutan Penggaron yang asri dan alami. Selain itu, keberadaan Hutan Penggaron dengan pohon-pohon tinggi menjulang menjadi pabrik oksigen bagi para pengunjung.

Menurut Ganjar, pengembang juga diwanti-wanti tidak hanya berorientasi pada bisnis saja tetapi juga menggeliatkan ekonomi sekitar.

Ganjar juga meminta pengembang Jateng Valley, bisa menyajikan bangunan-bangunan yang ikonik sebagai daya tarik bagi wisatawan. Sehingga, pariwisata di Jateng betul-betul digarap dengan baik dan mendorong perekonomian daerah.

"Desain yang dibuat itu betul-betul akan bisa mendorong satu pariwisata yang ciamik, yang bagus dan punya faktor pembeda dibanding dengan yang lain. Pengelolaan yang berorientasi lingkungan. Jadi tidak terlalu banyak area-area dengan pohon-pohon yang sudah menjulang tinggi ini dipotong," ujar Ganjar. (K-08)