Kilas9.com

Media merupakan perantara, atau pengantar pesan dalam sebuah proses komunikasi. Media online merupakan hal yang berkaitan dengan komunikasi, terutama pesan yang ingin disampaikan ke pembacanya. Harapannya, kehadiran kilas9.com bisa menambah informasi kepada masyarakat sebagai pembacanya. Salam.

Alumni Akpol 1992 Serahkan Bansos Untuk Penyandang Disabilitas di Semarang

Wakapolda Jateng Brigjen Pol Abiyoso Seno Aji 
menyerahkan bantuan paket sembako kepada 
warga kurang mampu, kemarin.
Semarang-Alumni Akademi Kepolisian 1992 membagikan paket sembako untuk meringankan beban para penyandang disabilitas selama masa pandemi COVID-19 dan pemberlakuan PPKM di TBRS, Senin (30/8).

Wakapolda Jateng Brigjen Pol Abiyoso Seno Aji mengatakan alumni Akpol 1992 ikut merasakan keprihatian yang mendalam, kepada para penyandang disabilitas di masa pandemi COVID-19. Oleh karena itu, pihaknya membagikan 1.552 paket sembako dan vitamin kepada para penyandang disabilitas yang ada di wilayah Eks Karesidenan Semarang.

Menurut Abiyoso, kegiatan penyaluran paket bantuan tidak hanya menyasar penyandang disabilitas saja tetapi juga kelompok masyarakat lainnya yang terdampak pandemi COVID-19.

Abiyoso menjelaskan, bantuan sosial yang diberikan ini diharapkan bisa membantu dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari.

"Situasi dan kondisi COVID-19 ini merupakan keprihatinan kita bersama, keprihatinan bangsa Indonesia. Sehingga, sudah selayaknya dan sudah sepantasnya kita sebagi warga dan sebagai sesama anak bangsa untuk saling mengingat dan saling peduli serta saling berbagi. Dan itu kita lakukan semuanya, tidak lain karena kita sesama manusia yang masih memiliki saudara," kata Abiyoso.

Sementara itu Pengurus Sejiwa Foundation Yuktiasih Proborini menambahkan, selama pandemi COVID-19 berlangsung para penyandang disabilitas merasakan pukulan telak tidak bisa beraktivitas ataupun memenuhi kebutuhan melalui pekerjaan sehari-harinya. Salah satunya adalah tuna netra yang bekerja sebagai terapis pijat tidak bisa beraktivitas, karena adanya imbauan social distancing atau jaga jarak.

Menurutnya, para penyandang disabilitas lainnya yang bekerja di sektor formal semisal di pabrik menjadi pegawai juga tidak bisa melakukan aktivitas. Bahkan, tidak jarang banyak yang dirumahkan.

"Selalu saja penyandang disabilitas dikorbankan dulu. Jadi, mereka banyak yang di-PHK. Yang punya usaha-usaha sendiri atau UMKM itu juga terpukul. Banyak yang tidak dapat pesanan seperti itu. Jadi memang sangat berat untuk teman-teman di kondisi sekarang ini," ucap Yuktiasih.

Yuktiasih berharap, dengan adanya pemberian bantuan dari pihak kepolisian yang diwakili dari alumni Akpol 1992 kepada penyandang disabilitas setidaknya bisa meringankan beban. Terutama, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. (K-08)
Share on Google Plus

About kilas9.com

0 komentar:

Posting Komentar