Kilas9.com

Media merupakan perantara, atau pengantar pesan dalam sebuah proses komunikasi. Media online merupakan hal yang berkaitan dengan komunikasi, terutama pesan yang ingin disampaikan ke pembacanya. Harapannya, kehadiran kilas9.com bisa menambah informasi kepada masyarakat sebagai pembacanya. Salam.

Stok Vaksin di Daerah Dipantau Langsung

Gubernur Ganjar Pranowo melihat proses vaksinasi kepada
warga yang ada di sentra vaksinasi Gradhika Bhakti Praja.
Semarang-Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yulianto Prabowo menerjunkan tim, guna melakukan cek ulang terkait ketersediaan stok vaksin di daerah apakah sama dengan data di aplikasi SMILE atau tidak. Hal itu dilakukan, apabila ada daerah dengan stok vaksin melimpah dan belum disuntikkan maka akan didorong percepatan vaksinasinya. Pernyataan itu dikatakan Yulianto saat ditanya tentang ketersediaan vaksin di Jateng, kemarin.

Menurut Yulianto, Kementerian Kesehatan membuat aplikasi SMILE guna memantau perkembangan program vaksinasi dalam rangka memerangi pandemi COVID-19. Melalui aplikasi SMILE tersebut, setiap Dinas Kesehatan di daerah wajib melaporkan stok vaksin yang dimiliki sudah disuntikkan atau belum. 

Yulianto menjelaskan, dari tim Dinkes Jateng yang diturunkan ke lapangan itu akan memantau secara langsung stok vaksin di daerah dengan aplikasi SMILE. Termasuk, bisa mengetahui kesulitan di daerah terkait input data ke aplikasi SMILE.

"Tadi baru kita konfirmasi mengenai hal itu. Tapi sebagian besar kabupaten/kota ya memang stok vaksinya sudah tidak ada. Kita crosscheck ke lapangan. Rencana pak gub mau begitu. Nanti kita akan keliling," kata Yulianto.

Terpisah, Gubernur Ganjar Pranowo meminta kepada semua kabupaten/kota di Jateng untuk cermat dalam memasukkan data ke aplikasi SMILE. Tujuannya, agar pemerintah pusat mengetahui keadaan sebenarnya di daerah terkait ketersediaan vaksin apakah masih mencukupi atau sudah menipis.

Menurut Ganjar, keberadaan aplikasi SMILE harus bisa digunakan dengan baik dalam pemantauan stok vaksin yang dimiliki.

"Itu tertinggi Wonosobo, kedua Grobogan, ketiga Kota Semarang. Berikutnya Klaten, ada Purworejo, Temanggung dan Kendal. Ini masih besar, ada 25 ribuan ke atas yang saya sebut. Jadi yang tinggi-tinggi ini menurut catatan SMILE stoknya masih tinggi. Nah pertanyaannya apakah dia sudah mencatat dengan cermat, bahwa itu sudah disuntikkan. Ukurannya ada di situ," ujar Ganjar.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Grobogan Slamet Widodo menyatakan, selama ini pihaknya hanya menginput progres vaksinasi melalui aplikasi Pcare bukan ke aplikasi SMILE. Pihaknya mengaku sulit memasukkan data ke aplikasi SMILE, sebab membutuhkan waktu cukup lama. 

Menurut Slamet, selama ini kegiatan vaksinasi yang dilakukan setiap hari langsung diinput ke aplikasi Pcare karena lebih mudah prosesnya.

"Kita harus menunggu ada droping data dari pusat. Yang SMILE belum diinput karena kita menunggu data dari pusat, pak. Yaitu menunggu droping dari pusat berupa catatan droping dari pusat, kemudian dari SMIlE itu datang dan diterima kabupaten. Kemudian kita kirim ke kementerian, nanti kementerian yang menginput ke SMILE. Kemudian kementerian kembali ke Dinas Kesehatan," ucap Slamet.

Lebih lanjut Slamet meminta, agar pengisian aplikasi SMILE bisa lebih mudah. Tujuannya, agar daerah juga tidak membutuhkan waktu lama dalam proses pengisian data. (K-08)
Share on Google Plus

About kilas9.com

0 komentar:

Posting Komentar