Seorang pengunjung sedang bertanya tentang produk perumahan yang ada di pameran Property Expo Semarang di Mal Paragon, baru-baru ini. |
Semarang-Wakil Ketua DPD Real Estat Indonesia (REI) Jawa Tengah Bidang Perbankan Wibowo Tedjosukmono mengatakan Bank Indonesia memberikan sinyal adanya kenaikan suku bunga, untuk kredit pemilikan rumah (KPR) dalam waktu dekat. Hal itu terjadi, lantaran suku bunga KPR perbankan terus bergerak saat ini.
Menurutnya, saat ini suku bunga KPR berada di angka 6,9 persen dan tidak lama lagi suku bunga KPR berada di level 7,25 persen. Kenaikan suku bunga KPR, diperkirakan mulai berlaku efektif pada September 2018 ini.
Bowo, panggilan akrabnya menjelaskan, kenaikan suku bunga KPR menyesuaikan suku bunga yang ditetapkan Bank Indonesia. Hal itu berlaku pada suku bunga KPR rumah komersial, dan tidak berlaku pada rumah bersubsidi.
"Sebetulnya bukan ancaman, tapi disesuaikan dengan kondisi sekarang. Sehingga, tidak mungkin dipertahankan dengan suku bunga yang lama. Kemarin posisi suku bunga KPR di 6,9 persen tapi kemungkinan nanti bisa 7,25 persen, karena menyesuaikan dengan suku bunga Bank Indonesia yang baru. Jadi, ada peningkatan suku bunga KPR," kata Bowo, Rabu (5/9).
Lebih lanjut Bowo menjelaskan, meskipun terjadi penyesuaian suku bunga KPR, namun tidak berpengaruh pada harga jual rumah komersial. Karena, yang mengalami penyesuaian adalah suku bunga KPR saja.
Oleh karena itu, jelas Bowo, masyarakat diminta memanfaatkan waktu yang ada untuk membeli rumah sebelum terjadi penyesuaian suku bunga KPR.
"Manfaatkan sekarang sebelum kenaikan suku bunga KPR. Ini waktu yang pas saya kira," tandasnya. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar