Kilas9.com

Media merupakan perantara, atau pengantar pesan dalam sebuah proses komunikasi. Media online merupakan hal yang berkaitan dengan komunikasi, terutama pesan yang ingin disampaikan ke pembacanya. Harapannya, kehadiran kilas9.com bisa menambah informasi kepada masyarakat sebagai pembacanya. Salam.

Penjualan Rumah Murah di Jateng Baru Tercapai 90 Persen

Calon pembeli rumah murah sedang bertanya mengenai spesifikasi
dari rumah yang ditawarkan di pameran rumah murah Property Expo
Semarang.
Semarang-Sepanjang 2018 hingga Oktober kemarin, penjualan rumah murah fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) di Jawa Tengah belum menyentuh target yang ditetapkan. DPD Real Estat Indonesia (REI) Jateng pada tahun ini menargetkan 10 ribu unit rumah, namun baru terserap delapan ribu unit saja.

Wakil Ketua Bidang Rumah Tapak dan Sederhana DPD REI Jateng M Fachron mengatakan dari delapan ribu unit rumah murah yang sudah terserap itu, sebagian besar ada di wilayah Solo Raya. Sedangkan sisanya, terbagi di wilayah Semarang Raya, Pekalongan, Tegal dan Kudus.

Menurutnya, belum terserapnya rumah murah secara maksimal itu ada beberapa faktor yang memengaruhinya. Di antaranya soal ketersediaan lahan.

Fachron menjelaskan, antara permintaan dan ketersediaan rumah murah belum sebanding. Permintaan masyarakat akan rumah murah diakuinya cukup banyak, namun banyak pengembang kesulitan memenuhi karena tidak bisa mendapatkan harga tanah yang sesuai.

"Kalau target dari DPD REI Jawa Tengah untuk tahun ini sekitar 10 ribu unit, dan sudah terealisasi delapan ribu unit rumah. Akhir tahun ini kita kejar terus. Memang kendala kita di pengadaan lahannya. Kenaikan harga tanah sudah sulit direm," kata Fachron, Jumat (23/11).

Lebih lanjut Fachron menjelaskan, pengembang perumahan bisa membangun rumah murah asalkan mendapatkan harga tanah maksimal Rp250 ribu per meternya. Sementara harga tanah yang masih terjangkau dengan kisaran Rp250 ribu per meter, berada di pinggiran kota. 

"Kalau yang di bawah itu sebenarnya ada, tapi tanahnya masih masuk lahan hijau. Kita masih tunggu revisi perda RTRW-nya dulu," ujar Fachron.

Sementara itu, Consumer Loan Region VII Jawa 2 Bank Mandiri, Dwipo Argo Susetyo menambahkan, pihaknya siap menyediakan pembiayaan bagi masyarakat yang mengajukan kredit pemilikan rumah (KPR). Meskipun rumah murah bukan pasar bidikannya, namun Bank Mandiri tetap menyediakan alokasi KPR bagi rumah bersubsidi.

"Kalau portofolio kami kurang lebih di angka Rp2 triliun penyaluran KPR, sampai dengan Oktober kemarin. Kami siap membantu masyarakat yang mau punya rumah," ucap Argo.

Bank Mandiri, lanjut Argo, juga tengah menyiapkan KPR bagi generasi milenial yang ingin membeli rumah. (K-08)
Share on Google Plus

About kilas9.com

0 komentar:

Posting Komentar