Kilas9.com

Media merupakan perantara, atau pengantar pesan dalam sebuah proses komunikasi. Media online merupakan hal yang berkaitan dengan komunikasi, terutama pesan yang ingin disampaikan ke pembacanya. Harapannya, kehadiran kilas9.com bisa menambah informasi kepada masyarakat sebagai pembacanya. Salam.

Jateng Kirim Relawan dan Logistik ke Daerah Terdampak Tsunami Selat Sunda

Gubernur Ganjar Pranowo menunjukkan bantuan logistik yang akan di
kirim ke daerah terdampak bencana tsunami Selat Sunda.
Semarang-Pemprov Jawa Tengah melalui BPBD setempat, mengirim para relawan dan bantuan logistik korban tsunami Selat Sunda di Banten dan Lampung, belum lama ini.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Jawa Tengah Sarwa Pramana mengatakan jumlah relawan yang diberangkatkan sebanyak 49 orang, dan bantuan yang diserahkan sebesar Rp492 juta. Yakni terdiri dari makanan siap saji, pakai, terpal atau matras dan masker. 

"Mereka akan bertugas sampai 31 Desember. Selain relawan yang dikirim juga ada bantuan logistik dan membantu pendistribusian di Kabupaten Pandeglang Banten," kata Sarwa. 

Gubernur Ganjar Pranowo menyatakan, pengiriman relawan dan bantuan logistik kr daerah terdampak tsunami Selat Sunda merupakan kepedulian dan saling tolong menolong antarmasyarakat. 

Tim penanggulangan bencana Jateng, jelas Ganjar, cukup aktif di dalam bertindak ketika terjadi bencana. Sehingga, tidak memerlukan instruksi turun tangan saat terjadi bencana.

Bahkan, lanjut Ganjar, ia telah mengusulkan kepada Presiden Joko Widodo, ketika rehabilitasi rekonsiliasi berat ada pilihan yang bisa dilakukan melalui konsep APBD gotong royong. Yakni, setiap kabupaten/kota atau provinsi yang mampu sesuai kondisi anggarannya, bisa menyumbang kepada wilayah terdampak bencana. 

"Dan itu bagian dari kegotongroyongan, dan itu boleh. Itulah yg membikin nanti saudara-saudara kita akan merasa mongkok (bahagia). Dia tidak menderita sendirian, yang lain pun ikut merasakan," ujarnya. 

Menurut Ganjar, saat penanggulangan bencana gempa bumi dan tsunami di Palu dan Sigi beberapa waktu lalu sudah diterapkan APBD gotong royong. Namun, bentuknya saat itu berupa hibah.

"Tinggal kita legalkan saja dengan pola-pola seperti itu. Sehingga, dengan daerah yang maaf, kaya, terus kemudian mereka punya kapasitas fiskal untuk membantu, kan baik ini," pungkasnya. (K-08)
Share on Google Plus

About kilas9.com

0 komentar:

Posting Komentar