Kilas9.com

Media merupakan perantara, atau pengantar pesan dalam sebuah proses komunikasi. Media online merupakan hal yang berkaitan dengan komunikasi, terutama pesan yang ingin disampaikan ke pembacanya. Harapannya, kehadiran kilas9.com bisa menambah informasi kepada masyarakat sebagai pembacanya. Salam.

Sepanjang 2018, Penjualan Rumah di Pameran Hanya 297 Unit

Sejumlah pengunjung di Mal Paragon sedang melihat stan perumahan
di Property Expo Semarang 2018.
Semarang-Selama pameran perumahan yang digelar sepanjang tahun ini, tidak bisa mencapai target yang diharapkan. Para pengembang menduga, masyarakat masih bersikap menunggu dengan kondisi ekonomi yang ada.

Ketua Property Expo Semarang Dibya K Hidayat mengatakan dengan kondisi ekonomi yang tidak baik itu, berimbas pada potensi penjualan perumahan selama pameran. Padahal, pihaknya menargetkan bisa menjual sekira 600 unit rumah selama 2018.

Menurutnya, selama pameran digelar hanya mampu membukukan potensi penjualan sebesar 297 unit. Sedangkan di 2017, mampu menjual 407 unit rumah sepanjang pameran selama setahun.

Dibya menjelaskan, masyarakat Jawa Tengah cenderung menunda pembelian rumah yang diidamkan. Padahal, dengan menunda pembelian rumah tidak akan memberikannya harga terbaik. Sebab, harga rumah akan terus mengalami kenaikan mengikuti instrumen pendukungnya. 

"Kenapa di perbankan penjualannya kurang, karena juga penjualan properti lesu sepanjang tahun ini. Kita juga melihat barometer pameran, memang turun. Sepanjang tahun ini 60 persen potensi penjualannya selama pameran 2018. Jadi, bisa disimpulkan jika pasar properti di Jawa Tengah turun dan tidak bagus. Faktornya banyak sekali," kata Dibya, Kamis (13/12).

Lebih lanjut Dibya menjelaskan, lesunya penjualan rumah tidak hanya dialami pengembang rumah komersial saja. Namun juga rumah subsidi juga ikut merasakan dampaknya. Hanya saja, persoalannya berbeda dengan penjualan rumah komersial.

"Kalau rumah subsidi faktornya adalah ketersediaan lahan, dan juga pendapatan minimal pekerja sebesar Rp4 juta," ujarnya.

Oleh karena itu, jelas Dibya, untuk menggenjot penjualan rumah selama pameran di tahun depan, maka akan diperbarui strategi penjualannya. Salah satunya, dengan semakin banyak menggandeng pihak perbankan untuk ikut memasarkan produk kredit perumahannya.

"Sebagian besar konsumen, biasanya beli rumah lewat KPR. Makanya, dengan makin banyak bank yang ikut di pameran akan semakin bagus. Masyarakat akan banyak pilihan, dari produk yang ditawarkan bank," tandasnya. (K-08)
Share on Google Plus

About kilas9.com

0 komentar:

Posting Komentar