Kilas9.com

Media merupakan perantara, atau pengantar pesan dalam sebuah proses komunikasi. Media online merupakan hal yang berkaitan dengan komunikasi, terutama pesan yang ingin disampaikan ke pembacanya. Harapannya, kehadiran kilas9.com bisa menambah informasi kepada masyarakat sebagai pembacanya. Salam.

Kemenristekdikti Akan Cek Kebenaran Mahasiswa Indonesia Jadi Pekerja Paksa di Taiwan

M Nasir
Menristek Dikti
Semarang-Kabar adanya 300 mahasiswa asal Indonesia yang menjalani kerja paksa di Taiwan, akan ditelusuri Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

Menristekdikti M Nasir mengatakan ada dugaan, jika mahasiswa Indonesia yang menjalani kerja paksa itu tidak melalui program resmi pemerintah. Namun demikian, dirinya mengakui jika belum mendapatkan informasi yang valid tentang kebenaran berita tersebut.

Menurutnya, Indonesia dan Taiwan sebenarnya sudah memiliki kerja sama dan program pendidikan ada di dalamnya. Yakni program Taipei Economic and Trade Office (TETO).

"Saya belum dapat informasi. Yang kami dapatkan, karena masuk di Taiwan tidak melalui lembaga pendidikan tinggi atau riset pendidikan tinggi. Mereka datang sendiri, jadi tidak terkontrol dengan baik. Yang melalui Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi selalu saya dampingi, melalui TETO namanya," kata Nasir saat di Semarang, kemarin.

Nasir menjelaskan, meski ada dugaan mahasiswa Indonesia yang ke Taiwan tidak melalui jalur resmi dan menjalani kerja paksa, pihaknya tetap melakukan pengecekan kebenaran informasi tersebut. Pihaknya akan menghubungi TETO, untuk memastikan kebenarannya.

"Akan kami cek dan koordinasi dengan TETO. Tapi, informasi mengenai kerja paksa itu belum sampai ke saya karena memang tidak melalui Kemenristekdikti," jelasnya.

Menurut Nasir, pada tahun ini pihaknya akan mengirimkan 320 mahasiswa Indonesia untuk menempuh pendidikan di Taiwan.

Diketahui, Taiwan News, media lokal setempat mewartakan ada enam perguruan tinggi di Taiwan kedapatan memerkerjakan mahasiswa di pabrik-pabrik. Ada 300 mahasiswa Indonesia berusia di bawah 20 tahun yang sedang kuliah, dan dipaksa bekerja pada hari Minggu hingga Rabu mulai pukul 07.300 hingga 19.30 dengan waktu istirahat dua jam.

Para mahasiswa itu ditugasi mengepak 30 ribu lensa kontak sambil berdiri setiap harinya. Apabila mahasiswa itu menolak, maka pihak perusahaan akan memutus kerja sama dengan pihak kampus. (K-08)
Share on Google Plus

About kilas9.com

0 komentar:

Posting Komentar