 |
| M Nasir Menristek Dikti |
Semarang-Para santri tidak hanya sekadar belajar dan menghafal Alquran dan kitab suci saja, tapi juga bisa belajar untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kemajuan diri dan masyarakat sekitar. Sehingga, bisa memberi nilai tambah ekonomi bagi warga sekitar untuk kesejahteraan.
Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi M Nasir mengatakan dengan penguasaan teknologi yang ada, para santri akan bisa memberikan teknologi tepat guna bagi masyarakat. Sehingga, para santri harus terus berinovasi menghasilkan teknologi tepat guna bagi masyarakat.
Menurutnya, jika penguasaan teknologi dari santri bisa dinikmati masyarakat, maka akan memberikan kesejahteraan dan bisa memajukan bangsa.
"Penerapan teknologi tepat guna untuk para santri. Harapan ke depan, santri ini akan menjadi seorang pengusaha atau disebut santripreneur. Ini adalah pendampingan dari Kemenristek Dikti bersama dengan masyarakat untuk memberi nilai tambah ekonomi pada mereka dari teknologi yang sudah dihasilkan," kata menristek saat kunjungan ke Semarang.
Lebih lanjut Nasir menjelaskan, adanya program santripreneur juga akan memberikan kesempatan kepada santri untuk mengembangkan diri pada penguasaan pasar usaha. Sehingga, program santripreneur diharapkan bisa mencetak lebih banyak wirausaha dari kalangan pondok pesantren.
"Santri-santri sekarang kan juga banyak yang melek teknologi, punya handphone. Ini jadi modal untuk menembus pasar global dalam mengembangkan usahanya," pungkasnya. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar