Kilas9.com

Media merupakan perantara, atau pengantar pesan dalam sebuah proses komunikasi. Media online merupakan hal yang berkaitan dengan komunikasi, terutama pesan yang ingin disampaikan ke pembacanya. Harapannya, kehadiran kilas9.com bisa menambah informasi kepada masyarakat sebagai pembacanya. Salam.

Pemprov dan Undip Sepakat Jadikan Jateng Sebagai Provinsi Riset

Gubernur Ganjar Pranowo bertanya ke seorang anak di acara Festival
Buah di Kawasan Candi Borobudur, belum lama ini.
Semarang-Pemprov Jawa Tengah bersama Universitas Diponegoro Semarang bersepakat, untuk menjadikan Jateng sebagai provinsi riset. Terlebih lagi, dalam peringkat nasional, Undip berada di peringkat pertama se-Indonesia.

Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan posisi Jateng dianggap cukup bagus, karena memiliki perguruan tinggi terkemuka di level nasional maupun internasional. Ditambah lagi, riset-riset yang dihasilkan memberi manfaat bagi masyarakat luas.

Menurutnya, apabila Jateng dijadikan pusat riset akan sangat menguntungkan bagi masyarakat.

Ganjar menjelaskan, wacana menjadikan Jateng sebagai provinsi riset sudah di depan mata. Hal itu juga sesuai dengan arahan dari Presiden Joko Widodo, yang menginginkan perguruan tinggi melakukan hilirisasi hasil riset.

"Kerena hasil riset Undip itu banyak dan dicatatkan, paling baik se-Indonesia. Nah, ketika riset baik, Pak Jokowi pernah memerintahkan perguruan tinggi harus melakukan hilirisasi hasil riset. Ternyata, begitu Undip membuka hasil risetnya banyaknya minta ampun. Jateng menjadi provinsi riset karena disupport perguruan tinggi besar. Undip sudah bantu kita, misalkan komoditas bawang dan komunitas pertanian lainnya kayak ozone. Itu hasil riset," kata Ganjar, (18/3).

Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, pada periode kedua kepemimpinannya ini juga difokuskan pada sumber daya manusia melalui pengembangan hasil riset perguruan tinggi.

"Beberapa hasil riset yang sudah ada, bisa kita implementasikan. Tidak perlu nunggu nanti, tapi sudah kita lakukan. Pemprov bersama Undip mengembangkan sektor pertanian," jelas Ganjar.

Rektor Undip Prof. Yos Johan menambahkan, pihaknya memang terus berupaya mengembangkan riset dan hasilnya bisa diterapkan di masyarakat.

Menurutnya, kalau hanya mengandalkan sumber daya alam saja cepat atau lambat akan segera habis. Namun, bila mengembangkan riset dan teknologi, Jateng akan lari kencang.

"Alokasi dana riset yang semula Rp8 miliar, naik menjadi Rp43 miliar. Alokasi itu untuk memerbarui laboratorium-laboratorium penelitian," ujar Yos. (K-08)
Share on Google Plus

About kilas9.com

0 komentar:

Posting Komentar