Polrestabes Semarang Amankan TPS Sangat Rawan di Pemilu 2019

Personel Brimob Polda Jateng mengikuti latihan sispamkota yang di-
gelar Polrestabes Semarang di Lapangan Bhayangkara Akpol, Selasa
(19/3).

Semarang-Jajaran Polrestabes Semarang akan mengerahkan 1.700 personel yang disebar di 16 kecamatan, untuk melakukan pengamanan selama hari pemungutan suara Pemilu 2019 pada 17 April nanti. Personel yang dikerahkan itu, akan disebar di seluruh wilayah di Kota Semarang, termasuk 87 tempat pemungutan suara (TPS) yang masuk kategori sangat rawan.

Wakapolrestabes Semarang AKBP Enriko Silalahi mengatakan ada 4.542 TPS yang tersebar di 177 kelurahan, dan nantinya setiap anggota Polri akan ditempatkan untuk pengamanan.

Menurutnya, pola pengamanan dari Polrestabes Semarang yang sudah disepakati adalah delapan TPS aman dua anggota polisi dan ditambah 16 anggota Linmas.

Erinko menjelaskan, untuk empat TPS rawan dijaga dua anggota polisi dan dibantu delapan anggota Linmas. Sedangkan satu TPS sangat rawan, dijaga dua personel kepolisian dan dua anggota Linmas.

Pihaknya, lanjut Enriko, juga bekerjasama dengan jajaran Kodim 0733BS/Semarang untuk pengamanan selama pelaksanaan Pemilu 2019.

"Pengamanan pemilu pada tahun ini berbeda dengan pengamanan 2014, sehingga perlu ada antisipasi dalam pengamanan di TPS. Titik berat kita utamanya pengamanan di obyek-obyek vital, dan tempat-tempat yang dianggap rawan. Petugas melakukan pengawalan dan pengamanan di TPS, terutama surat suara," kata Erinko di sela latihan Sispamkota di Lapangan Bhayangkara Akpol, Selasa (19/3).

Enriko lebih lanjut menjelaskan, anggota Polri yang terlibat pengamanan di TPS harus menjaga sikap netralnya.

"Mari sama-sama ciptakan pemilu yang damai serta kondusif di Kota Semarang," jelasnya.

Sementara itu, untuk persiapan pengamanan Pemilu 2019, Polrestabes Semarang bekerjasama dengan Kodim 0733BS/Semarang menggelar simulasi pengamanan di TPS pada saat penghitungan surat suara. Tingkat kerawanan coba dipetakan pihak kepolisian, dengan melatih anggota melakukan netralisir potensi kerawanan dan konflik. (K-08)