Kilas9.com

Media merupakan perantara, atau pengantar pesan dalam sebuah proses komunikasi. Media online merupakan hal yang berkaitan dengan komunikasi, terutama pesan yang ingin disampaikan ke pembacanya. Harapannya, kehadiran kilas9.com bisa menambah informasi kepada masyarakat sebagai pembacanya. Salam.

KPU Jateng Sebut Angka Partisipasi Pemilih Naik 5 Persen di Pemilu 2019

Ketua KPU Jateng Yulianto Sudrajat menyebut tingkat partisipasi di
Pemilu 2019 mencapai 80 persen.
Semarang-Faktor keserentakan Pemilu 2019 ini, membuat tingkat perhatian masyarakat menjadi lebih besar terhadap pesta demokrasi rakyat lima tahun sekali tersebut. Akibatnya, pada Pemilu 2019 ini tingkat partisipasi pemilih di Jawa Tengah mencapai 80 persen dan mengalami peningkatan lima persen dari periode lima tahun yang lalu.

Ketua KPU Jateng Yulianto Sudrajat mengatakan kepedulian masyarakat terhadap pemilu, juga membuat tingkat partisipasi pemilih meningkat. Sehingga, tingkat partisipasi pemilih di pemilu ini melampaui dari target yang ditetapkan KPU RI sebesar 77,5 persen.

Menurutnya, antusiasme masyarakat untuk memilih calon pemimpin lima tahun ke depan sangat besar dan membawa dampak positif terhadap tingkat partisipasi pemilih.

Yulianto menjelaskan, peran aktif dari para peserta pemilu juga tidak bisa dilupakan. Terutama para calon anggota legislatif (caleg), yang selalu turun ke lapangan dan menyapa masyarakat serta mengingatkan untuk menggunakan hak pilih di hari pemungutan suara.

"Kita naik kan, dulu di Jawa Tengah 75 persen pada 2014. Bukan saat pilkada, karena pembandingnya berbeda. Artinya, ada peningkatan lima persen dibanding pemilu lima tahun lalu. Dan sebenarnya, KPU  RI memberi target partisipasi pemilih 77,5 persen. Untuk Jawa Tengah mencapai kisaran 80 persen. Ini baru real countnya," kata Yulianto, Selasa (14/5).

Lebih lanjut Yulianto menjelaskan, meski terbilang sukses bisa meningkatkan angka partisipasi pemilih di Pemilu 2019, namun masih ada catatan yang perlu dievaluasi. Yakni, dampak dari pelaksanaan pemilu serentak menimbulkan efek psikologis bagi para penyelenggara pemilu di semua tingkatan.

"Mereka harus merekap lima jenis surat suara, dan ini tidak mudah. Di provinsi saja,rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara bisa sampai enam hari berturut-turut tanpa jeda," jelasnya.

Oleh karena itu, lanjut Yulianto, di masa selanjutnya nanti bisa dievaluasi bersama terkait pelaksanaan pemilu serentak tersebut. (K-08)
Share on Google Plus

About kilas9.com

0 komentar:

Posting Komentar