Kilas9.com

Media merupakan perantara, atau pengantar pesan dalam sebuah proses komunikasi. Media online merupakan hal yang berkaitan dengan komunikasi, terutama pesan yang ingin disampaikan ke pembacanya. Harapannya, kehadiran kilas9.com bisa menambah informasi kepada masyarakat sebagai pembacanya. Salam.

Dinas Pendidikan Jateng Diskualifikasi 2 Calon Siswa Yang Gunakan SKD Aspal

Ganjar Pranowo
Gubernur Jawa Tengah
Semarang-Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah menemukan ada 444 calon siswa yang menggunakan Surat Keterangan Domisili (SKD) asli tapi palsu (aspal), dan sudah dilakukan pencoretan. Para calon siswa memanfaatkan SKD aspal itu, sebagai dokumen pendaftaran penerimaan peserta didik baru (PPDB) SMA negeri. Dari 444 calon siswa yang menggunakan SKD aspal itu, dua di antaranya didiskualifikasi.

Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan pencoretan terhadap 444 SKD aspal itu diketahui, setelah diverifikasi tidak sesuai dengan fakta tempat tinggal. Khusus yang didiskualifikasi itu terbongkar, setelah ada pengakuan dari warga yang dipaksa membuat kesaksian palsu dari orang tua calon siswa.  

Menurutnya, saat PPDB SMA negeri dibuka, orang tua calon siswa itu mengondisikan warga setempat untuk memberi keterangan bahwa calon siswa itu benar-benar tinggal di daerah tersebut sesuai dengan SKD.

Ganjar menjelaskan, calon siswa yang didiskualifikasi bersama orang tua sudah dipanggil pihak sekolah untuk membuat surat pernyataan. Tujuannya, agar bisa memberi pembelajaraan bertindak jujur dalam sistem PPDB SMA negeri.

"Sistem ini memang rumit, tapi kami melaksanakan dengan cara yang ada dan kita menyiapkan evaluasi untuk diberikan kepada pak menteri pendidikan. Ada 444 kemarin, dan dua ditemukan terakhir itu. Yang satu ngaku, dan satu karena kita verifikasi ulang. Dua itu terpaksa setelah diclose sistemnya, kita telpon orang tuanya baik-baik dan kita katakan Anda didiskualifikasi," kata Ganjar, Rabu (10/7).

Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, sampai dengan pengumuman PPDB SMA negeri di Jateng pada Selasa (9/7) menjelang tengah malam, total ada 123.645 calon siswa yang mendaftar dari 115.908 daya tampung sekolah negeri. Namun, yang terisi hanya 111.215 siswa dan menyisakan kursi kosong 4.693 siswa.

"Kursi kosong kita biarkan saja, karena memang tidak ada yang daftar. Kebanyakan sekolah yang kurang siswa itu ada di daerah pinggiran, misal di Kendal dan Wonogiri," tandasnya. (K-08)
Share on Google Plus

About kilas9.com

0 komentar:

Posting Komentar