Yulianto Prabowo Kepala Dinkes Jateng |
Semarang-Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yulianto Prabowo mengatakan kekurangan yang ada di lapangan saat ini adalah kebutuhan alat pelindung diri (APD), dan Virus Transport Media (VTM) di rumah sakit-rumah sakit rujukan di provinsi ini. Sehingga, Dinkes Jateng bersama kabupaten/kota terus berupaya mengoptimalkan sarana prasarana dan fasilitas penunjang jika terjadi situasi memburuk.
Yulianto menjelaskan, untuk kebutuhan APD sudah ada dukungan dari pemerintah pusat yang memberikan 10 ribu set APD. Jumlah itu akan dibagi kepada seluruh rumah sakit rujukan di Jateng, berdasarkan jumlah kamar isolasi dan tenaga medisnya.
Meskipun tidak banyak, namun jumlah APD dari pemerintah pusat akan dimaksimalkan. Termasuk, memproduksi APD sendiri seperti yang dilakukan RSUD dr Moewardi Surakarta.
Menurutnya, seluruh Dinkes kabupaten/kota sudah melaporkan situasi terkini terkait wabah penyebaran virus Korona. Termasuk, menyusun skenario terburuk jika pandemi Korona terjadi peningkatan jumlah kasusnya.
"Teman-teman melaporkan tentang kesiapan fasilitas dan sarana prasaran, termasuk kesiapan SDM. Juga membuat skenario-skenario, apabila situasi buruk terjadi. Sehingga, optimisme itu kita bangun dan intinya teman-teman menyiapkan luar biasa. Kalau masih ada kurang iya, karena pada masa sekarang ini tentunya kekurangan-kekurangan itu kita akan selesaikan," kata Yulianto, Senin (23/3).
Lebih lanjut Yulianto menjelaskan, pihaknya akan terus melakukan upaya penekanan terkait penyebaran virus Korona di Jateng. Terutama, langkah tracking dari orang-orang yang diduga pernah melakukan kontak dengan pasien terpapar virus Korona. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar