Kilas9.com

Media merupakan perantara, atau pengantar pesan dalam sebuah proses komunikasi. Media online merupakan hal yang berkaitan dengan komunikasi, terutama pesan yang ingin disampaikan ke pembacanya. Harapannya, kehadiran kilas9.com bisa menambah informasi kepada masyarakat sebagai pembacanya. Salam.

Kondisi Tenaga Medis Yang Jalani Isolasi di Hotel Kesambi Hijau Cukup Baik

Kepala Dinkes Jateng Yulianto Pranowo menyebut kondisi para tenaga
medis yang Dikarantina di Hotel Kesambi Hijau cukup baik dan stabil.
Semarang-Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yulianto Prabowo mengatakan semua tenaga kesehatan yang menjalani karantina di Hotel Kesambi Hijau terpantau cukup sehat, dan pihaknya terus memantau perkembangannya. 

Yulianto menjelaskan, untuk saat ini pihaknya sudah memberikan instruksi kepada seluruh tenaga kesehatan di rumah sakit rujukan COVID-19 untuk selalu menjalankan prosedur tindakan dan upaya pengendalian infeksi. Seluruh tenaga kesehatan diminta tetap mengutamakan upaya-upaya pengendalian infeksi, dengan memakai alat pelindung diri (APD) sesuai dengan levelnya.

"Mengenai kondisinya para teman-teman (tenaga medis) yang ada di karantina di Hotel Kesambi Hijau, secara umum kondisinya bagus. Saya baru saja memantau ke sana, dan baik-baik saja. Memang kemarin ada salah satu yang sakit, tapi sakitnya tidak karena COVID-19. Sudah ditangani, dan sudah membaik kondisinya," kata Yulianto, Selasa (21/4).

Lebih lanjut Yulianto menjelaskan, pihaknya terus memastikan bahwa seluruh kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat tetap berjalan. Sehingga, masyarakat tidak perlu khawatir karena pelayanan kesehatan non COVID-19 tetap berjalan.

"Masyarakat yang membutuhkan pelayanan medis di luar pelayanan COVID-19 tetap bisa berjalan normal. Tetapi, masyarakat yang datang ke rumah sakit memang benar-benar membutuhkan pelayanan kegawatdaruratan," jelasnya.

Agus Suryanto
Dirut RSUP dr Kariadi
Direktur Utama RSUP dr Kariadi Semarang Agus Suryanto menyatakan, sejak merebaknya pandemi di wilayah Indonesia pada umumnya dan Jateng pada khususnya, pihaknya sudah melakukan segala bentuk antisipasi penanganan. Termasuk, memberlakukan tiga zona sesuai tingkat kerawanan. Yakni zona merah, kuning dan hijau.

Agus menjelaskan, karena di rumah sakitnya juga menerima pasien terpapar virus Korona, maka pihaknya membagi dua jenis layanan kesehatan. Namun ternyata, layanan kesehatan non COVID-19 justru mengalami penurunan hingga 50 persen lebih.

Menurutnya, hal itu terjadi karena kebanyakan pasien yang datang ke RSUP dr Kariadi Semarang merupakan pasien kronik dan biasa rutin berobat.

"Pelayanan non COVID-19 menurun, turunnya sampai 50 persen lebih. Mungkin masyarakat mengikuti imbauan-imbauan dari pemerintah untuk tidak keluar rumah, dan termasuk di antaranya tidak berobat. Karena, 70 persen pasien di rumah sakit ini adalah pasien-pasien kronik yang kontrol berulang. Dengan kondisi saat ini, sudah tidak perlu berulang datang ke rumah sakit. Bisa dilakukan pelayanan secara online, dan obat bisa diperoleh secara online selama dua bulan," ujar Agus.

Agus menyebutkan, untuk pelayanan non COVID-19 ini pihaknya juga sudah melakukan merger dengan sejumlah rumah sakit terdekat. Termasuk, layanan instalasi gawat darurat (IGD).

"Untuk layanan IGD kita tambah dua kamar, dari enam menjadi delapan kamar. Dan IGD ini sudah kita pisahkan antara pasien non COVID-19 dengan pasien terpapar virus Korona," pungkasnya. (K-08)
Share on Google Plus

About kilas9.com

0 komentar:

Posting Komentar