Kilas9.com

Media merupakan perantara, atau pengantar pesan dalam sebuah proses komunikasi. Media online merupakan hal yang berkaitan dengan komunikasi, terutama pesan yang ingin disampaikan ke pembacanya. Harapannya, kehadiran kilas9.com bisa menambah informasi kepada masyarakat sebagai pembacanya. Salam.

Ganjar: Saya Minta Manajemen RS Mardi Rahayu Kudus Perketat Protokol Kesehatan

Gubernur Ganjar Pranowo menerima bantuan paket sembako dari Bank
Mayapada di Puri Gedeh, Rabu (6/5).
Semarang-Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku sudah mendengar, bahwa ada 13 tenaga medis di RS Mardi Rahayu Kudus yang terpapar COVID-19. Para tenaga medis itu, saat ini sedang menunggu tes swab untuk mendeteksi lebih dalam lagi. 

Ganjar menjelaskan, pihaknya sudah meminta kepada sejumlah laboratorium yang melayani tes Polymerase Chain Reaction (PCR) di provinsi ini untuk memprioritaskan tes swab terhadap para tenaga medis dari RS Mardi Rahayu Kudus. Tujuannya, agar bisa segera diketahui hasilnya untuk mendapatkan penanganan lebih intensif para tenaga kesehatan itu.

Menurutnya, manajemen RS Mardi Rahayu Kudus harus lebih mengetatkan protokol kesehatan dan melakukan tracing terhadap para tenaga medis itu.

"Dan kita minta sama sana, untuk melakukan sebuah tindakan protokol yang lebih ketat lagi. Tracingnya juga lebih diperketat lagi, agar kita bisa mengetahui mereka sudah berhubungan dengan siapa saja. Beberapa dokternya yang sudah diisolasi, juga sudah komunikasi dengan saya. Kemarin juga sudah kita bantu Rapid Test, sekarang sudah masuk PCR. PCR-nya karena banyak, belum bisa diterima di beberapa lab. Maka sudah kita rapatkan kemarin, dan sudah berproses sekarang. Mudah-mudahan untuk yang di Kudus ini bisa terdeteksi positif negatifnya, sehingga treatmentnya menjadi lebih pas," kata Ganjar di sela menerima bantuan dari kelompok masyarakat di Puri Gedeh, Rabu (6/5/).

Tenaga kesehatan RS Nasional Diponegoro Undip saat
melayani tes swab secara drive thru.
Laboratorium PCR Didorong Optimalkan Kapasitas Tes Swab

Guna memercepat proses pemeriksaan, pemprov meminta laboratorium-laboratorium itu mengoptimalkan kapasitas tes swab Korona.

Ganjar menjelaskan, saat ini kapasitas tes PCR di Jateng sekira 600 spesimen per hari. Sehingga, kapasitas itu perlu ditingkatkan menjadi seribu spesimen per harinya.

"Karena ini kondisi darurat, kita mesti mengikuti perkembangan yang ada. Maka, koreksi-koreksi ini menjadi ketahuan semuanya. Intinya, semuanya siap untuk meningkatkan kapasitas. Sehingga, seandainya terjadi grafik yang tinggi mesti kita waspadai dengan cepat. Saya minta kepada mereka harus siap, tidak boleh tidak siap," jelasnya.

Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, dengan kecepatan tes PCR yang bisa dilakukan itu akan sangat penting di dalam penanganan pasien terpapar virus Korona. Karena, saat ini masih banyak pasien yang dirawat di rumah sakit rujukan itu terlalu lama menunggu hasil tes keluar. (K-08)
Share on Google Plus

About kilas9.com

0 komentar:

Posting Komentar