 |
| Pertamina MOR IV saat membuka layanan Pertashop di wilayah Solo Raya, belum lama ini. |
Semarang-Senior Supervisor CommRel Manager Pertamina MOR IV Arya Yusa Dwicandra mengatakan pasokan bahan bakar minyak (BBM) ke Pertashop, empat titik akan dipasok dari Integrated Terminal Semarang Group (Pengapon). Yakni di Desa Kalirejo, Kabupaten Pekalongan, Desa Selokarto, Kabupaten Batang, Desa Kancilan, Kabupaten Jepara dan Desa Singorojo, Kabupaten Kendal.
Arya menjelaskan, untuk tiga titik lainnya akan dipasok dari Fuel Terminal Boyolali. Yaitu di Desa Klewor dan Desa Juwangi di Kabupaten Boyolali, serta Desa Karanglo di Kabupaten Karanganyar. Sedangkan lainnya dipasok dari Fuel Terminal Maos di Desa Punggelan, Kabupaten Banjarnegara dan Desa Limpakuwus, Kabupaten Banyumas.
Menurutnya, satu titik Pertashop akan dipasok dari Integrated Terminal Tegal di Desa Talang, Kabupaten Tegal.
"Jumlah tersebut akan terus bertambah, sesuai dengan kesiapan Pertamina serta sarana dan prasarana desa di wilayah Jawa Tengah-Yogyakarta. Meskipun telah ditargetkan, pendirian Pertashop juga harus memerhatikan aspek HSSE, alur pasokan BBM dan proses instalasi di desa tujuan. Kami akan terus berkoordinasi dengan pemerintah desa setempat, agar pembangunan Pertashop tersebut optimal melayani masyarakat," kata Arya, kemarin.
Lebih lanjut Arya menjelaskan, Pertashop merupakan salah satu sarana bagi masyarakat perdesaan untuk mendapatkan BBM secara mudah dan berkualitas yang baik. Bahkan, Pertamina juga berkomitmen untuk memeratakan penyediaan energi hingga ke perdesaan.
"Tentunya, kami juga mengharapkan adanya kerja sama yang baik antara Pertamina dan pemerintah desa serta masyarakat. Harapannya, penyaluran BBM melalui Pertashop ini bisa berjalan optimal," jelasnya.
Diwartakan sebelumnya, Pertamina bersama Kementerian Dalam Negeri berkomitmen memerluas pelayanan BBM dan elpiji melalui pengadaan Pertashop di desa-desa di seluruh wilayah di Indonesia. Pertashop merupakan lembaga penyalur Pertamina berskala kecil, untuk melayani kebutuhan konsumen BBM dan elpiji yang belum terlayani lembaga penyalur resmi Pertamina lainnya. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar