Kilas9.com

Media merupakan perantara, atau pengantar pesan dalam sebuah proses komunikasi. Media online merupakan hal yang berkaitan dengan komunikasi, terutama pesan yang ingin disampaikan ke pembacanya. Harapannya, kehadiran kilas9.com bisa menambah informasi kepada masyarakat sebagai pembacanya. Salam.

XL Axiata Salurkan Seribu Paket Untuk Nelayan Terdampak Covid-19

Kepala Balai Riset dan Observasi Laut I Nyoman Radiarta (kanan) me
nyerahkan paket bantuan ke perwakilan nelayan di Desa Perancak
Kabupaten Jembrana, Kamis (21/05).
Semarang-XL Axiata kembali menyalurkan bantuan kepada masyarakat terdampak pandemi, dan kali ini diserahkan seribu paket bantuan bagi para nelayan di sejumlah wilayah di Indonesia. Paket bantuan yang diberikan itu merupakan kerja sama antara XL Axiata dengan Balai Riset dan Observasi Laut (BROL) Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Group Head Corporate Communication XL Axiata Tri Wahyuningsih mengatakan untuk membantu para pekerja di sektor informal yang terkena dampak COVID-19, pihaknya juga menggandeng para mitra kerja yang selama ini turut membina. nelayan. Yakni Badan Keamanan Laut (Bakamla), dan Yayasan Benih Baik. 

Menurutnya, setiap paket bantuan yang diberikan berupa sembako, vitamin dan masker.

Tri menjelaskan, pihaknya juga memberikan paket bantuan berupa 200 kit-set handphone untuk para tenaga penyuluh nelayan di Dinas Kelautan dan Perikanan di beberapa daerah. Diharapkan, bisa membantu memberikan penyuluhan mengenai manfaat aplikasi Laut Nusantara dan informasi terkait perikanan lainnya.

"Program ini sengaja kami tujukan untuk masyarakat nelayan, yang merupakan salah satu komunitas terimbas wabah COVID-19. Sejak adanya pandemi ini, permintaan atas hasil tangkapan nelayan menurun drastis yang berarti juga menurunkan pendapatan sehari-hari mereka. Bantuan ini semoga bisa ikut meringankan mereka," kata Tri Wahyuningsih, kemarin.

Kepala BROL, I Nyoman Radiarta menambahkan, sejak pandemi COVID-19 merebak, rerata pendapatan nelayan mengalami penurunan dibanding saat kondisi masih normal. Ikan tangkapan nelayan tidak terserap di pasar, dan terpaksa harus rela dijual di bawah harga normal.

"Kami selama ini berupaya keras, untuk ikut mendorong produktivitas nelayan melalui penyediaan data-data kelautan yang bisa dimanfaatkan nelayan. Saat ini aplikasi Laut Nusantara sudah didownload sebanyak 27 ribu, sehingga sudah bisa mendukung kenyamanan, keamanan dan efektivitas nelayan dalam menangkap ikan," ujar Radiarta. (K-08)
Share on Google Plus

About kilas9.com

0 komentar:

Posting Komentar