Kilas9.com

Media merupakan perantara, atau pengantar pesan dalam sebuah proses komunikasi. Media online merupakan hal yang berkaitan dengan komunikasi, terutama pesan yang ingin disampaikan ke pembacanya. Harapannya, kehadiran kilas9.com bisa menambah informasi kepada masyarakat sebagai pembacanya. Salam.

Ini Penjelasan BMKG Soal Gempa 6,1 SR di Laut Jawa

Capture aplikasi BMKG
Semarang-Gempa tektonik terjadi di wilayah Laut Jawa, Selasa (7/7) pagi sekira pukul 05.54 WIB. Gempa tektonik dengan kekuatan 6,1 Skala Richter (SR) itu, terletak pada koordinat 5,77 LS dan 110,64 BT atau tepatnya di laut pada jarak 85 kilometer arah utara Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah pada kedalaman 539 kilometer.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono melalui rilis mengatakan dengan memerhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dalam akibat adanya deformasi atau penyesaran pada lempeng tersubduksi di bawah Laut Jawa. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan, bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan turun ( Normal Fault ). 

Rahmat menjelaskan, guncangan gempa bumi tektonik di Laut Jawa Jepara itu dirasakan di daerah Karangkates, Nganjuk, Yogyakarta, Purworejo, Kuta dan Mataram. Bahkan, getaran dirasakan nyata di dalam rumah dan seperti getaran ada truk yang lewat.

Selain itu, jelas Rahmat, wilayah Denpasar, Malang, Lumajang, Tulungagung, Blitar, Ponorogo, Pacitan, Surabaya, Wonogiri dan Kebumen juga merasakan getaran yang sama. Termasuk di Banjarnegara, Pangandaran, Karangasem, Lombok Barat , Garut, Boyolali, Krui, Sekincau, Semaka, Pekalongan, Banyumas, wonosobo, Magelang, Purbalingga dan Gianyar.

"Hingga saat ini, belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan, bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami. Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan," kata Rahmat.

Lebih lanjut Rahmat meminta masyarakat, agar tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. 

"Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi. Seperti Instagram/Twitter @infoBMKG atau website BMKG. Bisa juga melalui mobile Apps (IOS dan Android) wrs-bmkg atau infobmkg," pungkasnya. (K-08)


Share on Google Plus

About kilas9.com

0 komentar:

Posting Komentar