Kilas9.com

Media merupakan perantara, atau pengantar pesan dalam sebuah proses komunikasi. Media online merupakan hal yang berkaitan dengan komunikasi, terutama pesan yang ingin disampaikan ke pembacanya. Harapannya, kehadiran kilas9.com bisa menambah informasi kepada masyarakat sebagai pembacanya. Salam.

Soekowardojo: Konsumen Jateng Pesimistis Dengan Ekonomi Pandemi

Masyarakat membeli panganan di pasar modern.

    Semarang-Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah Soekowardojo mengatakan pihaknya telah melakukan survei kepada 700 responden rumah tangga pada September 2020, dan hasilnya menunjukkan konsumen masih pesimistis dengan ekonomi saat ini. 

    Soekowardojo menjelaskan, faktor dari pembentuk tingkat pesimistis masyarakat disebabkan karena rendahnya persepsi konsumen terhadap kondisi perekonomian saat ini. Tingkat pesimistis konsumen terhadap kondisi perekonomian saat ini, juga terlihat dari perlambatan penyaluran kredit perbankan.

    Kredit konsumsi yang selama ini menjadi salah satu indikator daya beli sektor rumah tangga, tumbuh melambat dari tiga persen tahunan pada Juli 2020 menjadi 2,58 persen pada Agustus 2020. Kondisi yang sama juga terjadi pada kredit sektor produktif, tercatat mengalami perlambatan dari 9,51 persen tahunan menjadi 7,81 persen tahunan. 

    "Pesimisme tersebut, disebabkan rendahnya persepsi konsumen terhadap kondisi perekonomian saat ini. Yang diukur dari tingkat pendapatan, ketersediaan lapangan pekerjaan dan tingkat konsumsi durable goods. Responden beranggapan, bahwa tingkat penghasilan konsumen pada bulan September cukup rendah dengan indeks penghasilan konsumen sebesar 59,59 persen. Sebanyak 55,9 persen responden menyatakan, penghasilan mereka saat ini mengalami penurunan dibanding enam bulan yang lalu," kata Soekowardojo, kemarin.

Volume Penjualan Eceran Juga Lemah

    Soekowardojo juga menyebut hasil survei penjualan eceran per Agustus 2020, turun sebesar -3,2 persen dari bulan sebelumnya. Kondisi penjualan ritel di Kota Semarang masih mengalami penurunan, dan sejalan dengan keyakinan konsumen terhadap perekonomian yang masih berada pada level pesimistis.

    "Volume penjualan eceran di Kota Semarang pada Agustus 2020, diindikasikan mengalami penurunan. Hal ini ditunjukkan dari hasil survei penjualan eceran, dengan indeks penjualan eceran riil tercatat sebesar 142,3 persen. Atau turun sebesar 3,2 persen secara bulanan. Penurunan penjualan secara bulanan bersumber dari kontraksi penjualan pada sub kelompok sandang, suku cadang dan asesoris serta kelompok makanan minuman dan tembakau," jelasnya.

    Soekowardojo lebih lanjut menjelaskan, perbaikan kinerja penjualan eceran diperkirakan mulai positif di bulan berikutnya. Hal itu tercermin dari sejumlah relaksasi kebijakan pemerintah terhadap pembatasan kegiatan, sehingga masyarakat mulai beraktivitas dengan adaptasi kebiasaan baru. (K-08)
Share on Google Plus

About kilas9.com

0 komentar:

Posting Komentar