 |
| Gubernur Ganjar Pranowo menengok lansia yang tinggal di tempat pengungsian Merapi di Kabupaten Magelang. |
Semarang-Ketua KPU Jawa Tengah Yulianto Sudrajat mengaku sudah berkoordinasi dengan KPU Kabupaten Klaten dan Boyolali, untuk mendekatkan Tempat Pemungutan Suara (TPS) ke lokasi pengungsian Merapi. Hal itu dilakukan, sesuai skema terburuk apabila Merapi erupsi atau terjadi peningkatan aktivitas Merapi menjelang pilkada.
Menurutnya, skema yang diambil adalah dengan memindahkan TPS menuju lokasi pengungsian.
Yulianto menjelaskan, baik KPU Klaten maupun KPU Boyolali sudah melakukan pendataan terhadap pemilih yang mengungsi maupun pemilih belum mengungsi. Sehingga, pelayanan kepada pemilih tetap bisa dilakukan meski di tempat pengungsian.
"Ada tiga desa yang terdampak di Klaten, yaitu di Kecamatan Kemalang. Meliputi Desa Sidorejo, Desa Balerante dan Tegalmulyo. Sebagian sudah mengungsi di tempat pengungsian sementara, sehingga TPS nanti mendekat di tempat pengungsian sementara. Toh itu masih dalam satu desa. Termasuk juga di Kabupaten Boyolali ada tiga desa yang terdampak, terkait dengan status Merapi saat ini. Yakni di Desa Jrakah, Desa Klatah dan Desa Tlogolele," kata Yulianto, kemarin.
Lebih lanjut Yulianto menjelaskan, KPU Klaten dan KPU Boyolali dibantu personel TNI/Polri setempat mendistribusikan logistik pilkada menuju titik yang ditunjuk sebagai TPS. Seluruh logistik pemilu sudah dikirim ke seluruh kabupaten/kota, dan beberapa sedang dalam tahap penyortiran dan pelipatan surat suara.
"Secara umum, pelaksanaan tahapan Pilkada Serentak 2020 di 21 kabupaten/kota di Jateng berjalan dengan baik. Daerah lain sudah ada yang packing surat suara, dan target kami H-1 sudah sampai TPS," tandasnya. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar