Kilas9.com

Media merupakan perantara, atau pengantar pesan dalam sebuah proses komunikasi. Media online merupakan hal yang berkaitan dengan komunikasi, terutama pesan yang ingin disampaikan ke pembacanya. Harapannya, kehadiran kilas9.com bisa menambah informasi kepada masyarakat sebagai pembacanya. Salam.

UMKM Jateng Diajak Go Internasional

Pemilik Markonah, Aqni Anne sedang menata produk kerajinan 
yang dipajang di acara UMKM Gayeng di Mal Paragon, Rabu 
(28/4).
    Semarang-Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah Pribadi Santoso mengatakan pihaknya sengaja menggelar UMKM Gayeng Mancanegara di dua negara, yakni Indonesia dan Singapura. Produk-produk UMKM Jateng dipajang di Suntec City Mall Singapura, dan di Mal Paragon Semarang.

    Pribadi menjelaskan, ada 24 pelaku UMKM asal Jateng yang mengikuti pameran di Suntec City Mall Singapura mulai 16 April sampai 23 Mei 2021. Sedangkan di Mal Paragon Semarang, diikuti 28 pelaku UMKM mulai 28 April sampai 2 Mei 2021. 

    Menurutnya, produk-produk UMKM asal Jateng yang dipamerkan meliputi fesyen dan kerajinan tangan serta produk makanan-minuman dan dekorasi rumahan.

    "Pada lima hari pelaksanaan di Suntec City Mall, telah dikunjungi 300 orang dan melakukan transaksi maupun pre-order. Minat terbanyak penjualan produk UMKM asal Jawa Tengah adalah home decoration and fashion. Kalau saya amati di Instagram, yang paling laku adalah handy craft. Informasi yang kami peroleh, home decoration ini permintaannya sangat tinggi tidak hanya di Singapura tapi juga di daerah lain seperti Australia," kata Pribadi.

    Lebih lanjut Pribadi menjelaskan, tujuan digelarnya UMKM Gayeng Mancanegara di Semarang dan Singapura itu untuk membangkitkan ekonomi dalam negeri dan menggerakkan sektor UMKM Jateng. Sehingga, dapat menyerap produk UMKM asal Jateng.

    Sementara itu salah satu pelaku UMKM di sektor kerajinan, Aqni Anne mengaku senang ikut terlibat dalam gelaran UMKM Gayeng Mancanegara. Pemilik Markonah ini menyebutkan, penjualannya mulai menggeliat sejak membuat kerajinan tangan digital printing. 

    Menurut Aqni, dirinya sebelumnya fokus pada pembuatan batik lurik saja dan penjualannya stagnan karena dampak pandemi.

    Aqni menjelaskan, selama ini penjualannya sudah menjangkau seluruh wilayah di Indonesia dan targetnya bisa tembus pasar internasional. Sehingga, mampu mengenalkan budaya Jawa dan dikenal generasi muda.

    "Motif-motifnya itu bercerita tentang literasi budaya Jawa, dan ini muncul justru pada saat pandemi. Karena pada saat pandemi itu, saya mencoba berinovasi dan melihat kalau maskernya itu orang-orang mulai banyak cari," ucap Aqni. (K-08)
Share on Google Plus

About kilas9.com

0 komentar:

Posting Komentar