 |
| Warga binaan Lapas Wanita Bulu Semarang belajar mengolah kopi sebagai bekal keterampilan setelah menjalani hukuman. |
Semarang-Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Wanita Bulu Semarang Kristiana Hambawani mengatakan pihaknya memberikan bekal keterampilan kepada warga binaannya, sebelum kembali membaur dengan masyarakat melalui keterampilan membuat roti dan kopi. Pernyataan itu dikatakannya di sela melihat warga binaannya membuat roti dan kopi, belum lama ini.
Menurutnya, para warga binaan Lapas Wanita Bulu itu sebelumnya dilatih dengan tenaga profesional yang didatangkan.
Kristiana menjelaskan, pihaknya sengaja memberikan bekal ilmu kewirausahaan kepada warga binaan agar nantinya bisa dimanfaatkan saat bebas dan berbaur dengan masyarakat. Seluruh bahan pembuatan roti dan kopi, semuanya disediakan pihak Lapas Wanita Bulu Semarang.
"Suatu upaya kami untuk mempersiapkan anak-anak kami, yang akan keluar nanti di lapas. Ini ajang asimilasi namanya. Asimilasi adalah proses yang akan sebentar lagi keluar dari lapas. Nantinya setelah dia keluar dari lapas, saya berharap mereka kalau mau bikin roti atau bikin kopi ini dia sudah terbiasa dengan lingkungan seperti ini," kata Kristiana.
Lebih lanjut Kristiana menjelaskan, kedai roti dan kopi itu berada di dalam lapas dan dikelola warga binaannya. Namun, produk olahan itu bisa dibeli masyarakat luas secara online.
Sementara itu salah satu warga binaan, Kurnia Lucky Arizona mengaku senang karena mendapat bekal pelatihan pembuatan kopi dan roti selama berada di lapas. Bekal itu akan menambah ilmu kewirausahaan, yang sebelumnya belum didapatkan.
Kurnia menjelaskan, khusus untuk warga binaan maupun pegawai Lapas Wanita Bulu yang membeli kopi dan roti menggunakan transaksi nontunai.
"Kami sebagai warga binaan merasa senang dan ini melatih kemandirian untuk bekal keluar. Dari sini kita bisa tahu cara meracik kopi kayak barista itu," ucap Kurnia. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar