Kilas9.com

Media merupakan perantara, atau pengantar pesan dalam sebuah proses komunikasi. Media online merupakan hal yang berkaitan dengan komunikasi, terutama pesan yang ingin disampaikan ke pembacanya. Harapannya, kehadiran kilas9.com bisa menambah informasi kepada masyarakat sebagai pembacanya. Salam.

Pedagang Borobudur Divaksin

Gubernur Ganjar Pranowo saat meninjau pelaksanaan 
vaksinasi kepada pedagang di kawasan Candi Borobudur.
Semarang-Ribuan pedagang dan masyarakat pegiat wisata di kawasan Candi Borobudur mendapatkan suntikan vaksin dosis pertama, Minggu (26/9). Kegiatan vaksinasi masal di kawasan Candi Borobudur itu, ditargetkan bisa menjangkau 10 ribu orang.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan vaksinasi masal yang dilakukan di sekitar kawasan Candi Borobudur, untuk memacu percepatan program vaksin COVID-19. Sebab, di Kabupaten Magelang masih rendah capaian program vaksinasi.

Menurut Ganjar, kegiatan vaksinasi yang menyasar masyarakat sekitar dan pedagang di kawasan Candi Borobudur juga untuk menyiapkan serta membantu para pelaku wisata. Sebab, akan ada sejumlah kegiatan berskala besar yang akan digelar di kawasan Candi Borobudur.

"Dalam waktu dekat ada Tour de Borobudur, Borobudur Marathon dan ajang tingkat internasional lainnya. Makanya kita serbu, dengan harapan masyarakat dan wisatawan terlindungi," kata Ganjar.

Salah satu pedagang mainan di kawasan Candi Borobudur, Istikanah menyambut gembira kegiatan vaksinasi masal. Dirinya sengaja datang sejak awal, untuk bisa mendapatkan jatah vaksin dosis pertama.

Menurut Istikanah, kegiatan vaksinasi ini akan bisa mendukung pembukaan obyek wisata dan menarik wisatawan yang datang lebih banyak tetapi tetap sesuai protokol kesehatan.

"Biar sehat, mas. Harapannya biar bisa pulih seperti sedia kala. Wisatawannya sepi, mas. Biar tambah rame biar berjualan. Sebelumnya jualan mainan, mas. Selama pandemi tidak bisa jualan sama sekali, mas," ucap Istianah.

Senada dengan Istikanah, Sutarno pedagang kerajinan juga mengaku senang bisa mendapatkan suntikan vaksin dosis pertama.

Sutarno menjelaskan, selama pandemi ini dirinya nyaris tidak bisa berjualan dan tidak ada pemasukan sama sekali. Padahal, hidupnya bergantung pada jualan kerajinan di sekitar Candi Borobudur.

"Harapannya supaya mempunyai kekebalan tubuh, setelah semua divaksin. Bisa pulih kembali, dan yang jualan bisa berjualan lagi. Sebelum pandemi bisa jualan sampai 300 buah, kalau pas pandemi nol, mas," ujar Sutarno. (K-08)
Share on Google Plus

About kilas9.com

0 komentar:

Posting Komentar