Kilas9.com

Media merupakan perantara, atau pengantar pesan dalam sebuah proses komunikasi. Media online merupakan hal yang berkaitan dengan komunikasi, terutama pesan yang ingin disampaikan ke pembacanya. Harapannya, kehadiran kilas9.com bisa menambah informasi kepada masyarakat sebagai pembacanya. Salam.

Sosialisasi QRIS Terus Digencarkan ke Masyarakat

Dua orang pembeli akan membayar transaksi dengan
memakai transaksi digital QRIS.
Semarang-Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah Rahmat Dwisaputra mengatakan pihaknya terus gencar melakukan sosialisasi dan edukasi, soal pembayaran atau transaksi keuangan digital kepada masyarakat. Salah satu upayanya, semakin mengenalkan masyarakat tentang QRIS sebagai metode pembayaran digital yang mudah dan cepat. Pernyataan itu dikatakan usai BI Jateng menggelar Fun Run 5K, Minggu (3/7).

Rahmat menjelaskan, meskipun generasi milenial sudah dianggap melek teknologi namun pihaknya terus melakukan pendekatan dan edukasi serta sosialisasi tentang pembayaran keuangan digital. Sebab, saat ini populasi generasi muda cukup banyak di Tanah Air. 

Menurut Rahmat, melalui Angkringan Digital 2022 yang digelar bersamaan dengan Fun Run 5K itu pihaknya mencoba mengakselerasikan digitalisasi dan membiasakan masyarakat menggunakan digitalisasi pembayaran menggunakan QRIS.

"Digitalisasi ekonomi ini kepada seluruh aspek perekonomian. Mulai dari digitalisasi pembayaran, digitalisasi UMKM dan kemudian digitalisasi transaksi keuangan pemerintah. Semua aspek masyarakat itu yang dalam perekonomian, memang baiknya sudah melakukan digitalisasi," kata Rahmat.

Sementara itu Sekda Jateng Sumarno dalam acara yang sama menyatakan, bahwa saat ini memang sudah eranya digitalisasi pembayaran atau transaksi keuangan. Sehingga, masyarakat maupun pelaku usaha harus siap dan menerima perubahan sistem pembayaran tersebut.

Menurut Sumarno, digitalisasi pembayaran atau transaksi keuangan menjadi lebih efektif dan efisien.

"Kita juga mendorong pemerintah daerah, baik dari provinsi sendiri maupun kabupaten/kota. Karena transaksi keuangan secara digital ini, memang menjadi amanat dari pemerintah pusat bahwa kita mengembangkan digitalisasi transaksi keuangan. Dan bagi pemda adalah digitalisasi transaksi nontunai untuk penyelenggaraan pemerintah daerah," ujar Sumarno.

2 Juta Pengguna QRIS Dibidik BI Jateng Tahun Ini

Pada tahun ini, Kantor Perwakilan BI Jateng membidik 2,1 jutaan orang sudah memanfaatkan QRIS sebagai metode pembayaran digital. Saat ini, realisasinya baru tercapai satu jutaan pengguna QRIS hingga Mei 2022.

Rahmat menyebutkan, dalam BSPI 2025 itu Bank Indonesia akan membawa 91,3 juta penduduk unbanked dan 62,9 juta UMKM ke dalam ekonomi dan keuangan formal secara sustainable. Yakni, dengan memanfaatkan digitalisasi keuangan.

"Kalau merchant tadi 1,4 juta, pertumbuhan transaksi QRIS-nya sampai dengan Maret 2022 sebanyak 306,1 persen dan secara nominal Rp232 miliar. Itu kondisi pada bulan Maret 2022. Jadi dari Maret 2021 ke Maret 2022 ada transaksi Rp232 miliar," ujar Rahmat.

15 Pasar Tradisional di Jateng Terapkan QRIS

Sementara itu, sebanyak 15 pasar tradisional di Jateng saat ini siap melayani pembayaran digital melalui QRIS. Untuk di Kota Semarang saja ada Pasar Johar, Pasar Peterongan, Pasar Pedurungan dan Pasar Gayamsari. Sedangkan di Kabupaten Kudus ada di Pasar Kliwon, dan Pasar Karangjati di Kabupaten Semarang.

"Ada 15 pasar tradisional yang diresmikan, kelompok pedagang pasar. Ada di 15 pasar. Harapannya, seluruh transaksi pakai digital. Jadi mau beli beras, beli minyak goreng dan lain-lainnya itu ya pakai QRIS," jelas Rahmat.

Perwakilan Asosiasi Pedagang Mi dan Bakso (Apmiso) Jateng Lasiman menambahkan, seluruh pedagang mi dan bakso di Kota Semarang sudah mendapatkan sosialisasi dan edukasi pembayaran secara digital menggunakan QRIS. Saat ini, sudah ada seribu pedagang mi dan bakso di Kota Semarang yang telah menggunakan pembayaran secara digital.

Menurut Lasiman, memang tidak mudah untuk mengarahkan pedagang beralih sistem pembayaran konvensional kepada digital.

"Digitalisasi ini sangat penting bagi UKM, terutama pedagang mi bakso. Karena cepat atau lambat, semua akan beralih menggunakan sistem digital. Baik itu pembelian maupun pembayaran," ujar Lasiman.

Lasiman berharap, para pedagang mi dan bakso maupun pelaku usaha lainnya bisa menerapkan pembayaran secara digital. Sehingga, tidak hanya aman karena tidak membawa uang dalam jumlah banyak juga lebih mudah dalam pembukuan. (K-08)
Share on Google Plus

About kilas9.com

0 komentar:

Posting Komentar