Sejumlah penumpang bersiap naik ke KA Ciremai di Stasiun Semarang Tawang, Selasa (19/12). |
Semarang-Daerah-daerah jalur kereta yang rawan terjadi bencana, mendapat perhatian ekstra dari PT Kereta Api Indonesia (KAI), menjelang perayaan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 (Nataru 2017).
Beberapa daerah jalur kereta yang rawan terjadi bencana, tersebar di sejumlah daerah operasi (Daop). Mulai dari bencana tanah longsor dan jalur kereta ambles, hingga bencana banjir. Baik di Daop 2 Bandung, Daop 4 Semarang dan juga di Daop 8 Surabaya.
Direktur Operasi PT KAI Suseno Priyanto mengatakan sejumlah ancaman kebencanaan yang ada di jalur kereta, sudah diminimalisir. Termasuk, peristiwa longsoran di wilayah Daop 2 Bandung di sekitar Lebakjero.
Menurutnya, personel dari masing-masing daop sudah melakukan antisipasi, agar perjalanan kereta api saat Nataru 2017 tidak mengalami gangguan.
Khusus untuk jalur kereta yang rawan bencana banjir, jelas Suseno, sudah diambil langkah-langkah antisipasinya. Yakni, dengan penambahan balast atau batu-batu kecil di bawah rel kereta.
"Antisipasinya, misal di Daop 4 ini mulai dari Stasiun Semarang Tawang sampai di Stasiun Alastuwa, jalur kereta yang kemarin terendam banjir sudah ditinggikan kurang lebih 30 sentimeter dengan penambahan balast. Demikian juga di Porong yang masuk wilayah Daop 8 Surabaya, kami tinggikan jalurnya kurang lebih 30 sentimenter. Tujuannya, supaya tidak tergenang air kembali," kata Suseno.
Lebih lanjut Suseno menjelaskan, pihaknya juga menyiagakan lokomotif hidrolis untuk menarik rangkaian jika sewaktu-waktu terjadi genangan air di jalur kereta dan tidak bisa dilalui. Khusus untuk kereta hidrolis di Daop 4 Semarang, disiagakan di Stasiun Alastuwa.
"Jadi, ada KA hidrolis yang bermesin hidrolis. Kereta ini bisa melintasi genangan dengan ketinggian air mencapai 50 sentimeter," tandasnya. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar