Salah satu maket apartemen yang ditawarkan kepada masyarakat di Kota Semarang. |
Semarang-Sepanjang 2017 ini, penjualan rumah selama pameran yang digelar Propery Semarang Expo masih belum bisa mencapai target. Padahal, setiap pamerannya, ditargetkan bisa terjual sebanyak 70 unit rumah.
Sejak Januari sampai Desember 2017, Property Semarang Expo hanya mampu mencatatkan penjualan sebanyak 376 unit rumah. Angka tersebut turun dibanding tahun sebelumnya, yang mampu terjual 495 unit rumah. Sedangkan bila dibanding penjualan pada 2014 yang mencapai 1.007 unit rumah, maka penjualan rumah di 2017 paling jelek selama tiga tahun terakhir.
Ketua Property Semarang Expo Dibya Hidayat mengatakan sebenarnya jika ditinjau, kondisi ekonomi mulai membaik secara nasional. Bahkan, daya beli masyarakat juga tidak mengalami guncangan hebat hingga membuat menunda pembelian rumah.
Namun, jelas Dibya, kondisi tersebut ternyata berdampak pada penjualan rumah yang digelar di pameran di pusat perbelanjaan.
Oleh karena itu, pihaknya bersama dengan pengembang lainnya akan berinovasi di dalam memasarkan produknya kepada masyarakat. Tujuannya, agar penjualan rumah di tahun depan bisa meningkat.
"Memang untuk landed house-nya sudah semakin terbatas lahannya. Kemungkinan juga nanti ada temen-temen yang punya landed house akan menyediakan hunian vertikal, terutama yang di pusat kota. Arahnya ke diversifikasi produk perumahan untuk jangkau harga per unitnya," kata Dibya.
Lebih lanjut Dibya menjelaskan, tahun depan bisa masih mengandalkan pameran yang digelar di sejumlah pusat perbelanjaan di Kota Semarang. Bahkan, jumlah pamerannya juga tidak dikurangi dan tetap sebanyak 10 kali pameran dengan segmentasi menengah dan menengah ke atas. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar