Sejumlah eks petani tambak menanam bibit mangrove di dekat areal terminal bandara yang baru, Jumat (15/12). |
Semarang-Sebagai bentuk komitmen PT Angkasa Pura I Bandara Ahmad Yani Semarang untuk mendukung pelestarian lingkungan, ditanm 24 ribu bibit pohon mangrove, Jumat (15/12). Hal itu juga dalam rangka mewujudkan Bandara Ahmad Yani sebagai floating airport.
Penanaman 24 ribu bibit mangrove tersebut melibatkan kurang lebih 30 eks petani tambak, yang lahannya terkena proyek pengembangan Bandara Ahmad Yani Semarang.
General Manager Bandara Ahmad Yani Semarang Maryanto mengatakan selain membantu melestarikan lingkungan, juga untuk mewujudkan bandara yang mengusung konsep eco green airport. Sehingga, keberadaan hutan di sekitar bandara bisa dikembangkan menjadi wisata alam.
Menurutnya, ribuan bibit pohon mangrove yang telah ditanam itu akan bisa dinikmati antara 3-5 tahun mendatang. Sehingga, dengan adanya hutan mangrove di dalam bandara akan memiliki banyak keistimewaan. Baik dari aspek fisik, ekologi maupun ekonomi.
"Yang bertujuan untuk melestarikan lingkungan di sekitar bandara. Intinya, sesuai dengan konsep masterplan yang kita buat untuk Bandara Ahmad Yani. Yakni, floatiing airport," kata Maryanto.
Lebih lanjut Maryanto menjelaskan, beberapa tahun yang lalu sebenarnya juga telah ditanam 49.200 bibit pohon mangrove dan sekarang sudah mencapai ketinggian 1,5 meter.
Sementara itu, di Bandara Ahmad Yani Semarang juga akan dilengkapi dengan water management. Yakni, instalasi untuk mengolah air laut menjadi air yang bisa digunakan air minum di bandara. Sedangkan sisa pengolahan air laut, dialirkan ke kolam hutan mangrove.
"Kalau mengandalkan air dari PDAM pasti akan ada hambatannya," pungkasnya. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar