Kepala Kantor Perwakilan BI Jateng Hamid Ponco Wibowo memberi penjelasan tentang perputaran uang kartal di Jawa Tengah. |
Semarang-Jawa Tengah dikenal berkarakteristik sebagai wilayah produksi dan perdagangan, sehingga pola historisnya selalu mencatatkan net inflow. Akibatnya, aliran masuk uang kartal ke wilayah ini lebih banyak dibanding uang yang keluar atau outflow. Pernyataan itu dikatakan Kepala Kantor Bank Indonesia Perwakilan Jateng Hamid Ponco Wibowo, Kamis (18/1).
Menurutnya, pergerakan uang kartal di provinsi ini didorong dari peningkatan aliran uang keluar dari Bank Indonesia ke perbankan. Uang keluar paling banyak saat Natal, Tahun Baru dan persiapan menghadapi ajaran baru sekolah.
"Di triwulan keempat mengalami outflow, meningkat sekitar 106 persen atau setara Rp1,2 triliun. Angka ini lebih rendah bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kalau dilihat keseluruhan satu tahun di Jateng, umumnya adalah inflow. Jadi, lebih banyak uang yang masuk dibandingkan uang keluar. Ini ciri khas kota perdagangan," kata Ponco.
Lebih lanjut Ponco menjelaskan, untuk memenuhi kebutuhan uang kartal di masyarakat Jateng dalam jumlah cukup, pihaknya aktif melakukan pelayanan kas di Kantor Perwakilan BI Jateng dan di luar kantor. Termasuk, penyediaan layanan kas keliling rutin di daerah terpencil. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar