Wibowo Tedjo Sukmono Wakil Ketua Property Expo Semarang |
Semarang-Pemerintah memberikan angin segar bagi masyarakat, yang ingin mendapatkan rumah idaman. Yakni melalui kebijakan suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR), dan berlaku di semua perbankan.
Wakil Ketua Property Expo Semarang Wibowo Tedjo Sukmono mengatakan kebijakan yang diberikan pemerintah melalui suku bunga KPR itu, dinilai memberi keuntungan kedua belah pihak.
Dari sisi pengembang perumahan, akan mendongkrak penjualan rumah karena suku bunga lebih ringan. Sedangkan dari konsumen, bisa memeroleh rumah dengan angsuran kredit yang tetap fix dengan jangka waktu tertentu.
Menurutnya, momentun yang baik tersebut harus bisa dimanfaatkan masyarakat. Terlebih lagi, harga rumah, terutama rumah bersubsidi atau dengan program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) awal 2018 ini sudah mengalami kenaikan.
Bowo menjelaskan, rumah bersubsidi sebelumnya dihargai Rp123 juta sekarang menjadi Rp130 juta per unitnya.
"Pemerintah sangat mendukung, di mana suku bunga hanya 6,5 persen per tahun fix tiga tahun. Yang fix lima tahun itu 6,99 persen. Hampir semua perbankan suku bunganya sama. Ini suatu kebijakan dari pemerintah yang sangat bagus," kata Bowo, Selasa (23/1).
Lebih lanjut Bowo menjelaskan, di Jateng yang masih memiliki segmen pasar terbesar ada di rumah bersubsidi dan rumah menengah dengan harga di bawah Rp500 juta. Oleh karena itu, di awal tahun menjadi momentum membeli rumah karena didukung fasilitas pembiayaan dari pemerintah.
"Doakan kan saja, suku bunga bisa turun lagi. Karena infonya, akan diturunkan lagi di posisi lima poin," pungkasnya. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar