Pedagang Sembako di Semarang Sebut Harga Masih Stabil

Add captionpedagang ayam potong tengah melayani pembeli.

Semarang-Harga kebutuhan pokok di masyarakat sebelum memasuki bulan Ramadan, masih belum terjadi kenaikan. Bahkan, stok kebutuhan pangan juga masih terjaga pasokannya.

Masih stabilnya harga kebutuhan pokok masyarakat itu diakui pedagang ayam di Relokasi Pasar Johar Semarang, Widodo.

Menurutnya, untuk saat ini harga ayam potong berkisar antara Rp31 ribu sampai Rp32 ribu per kilogram. Harga tersebut belum mengalami kenaikan sejak awal tahun kemarin.

Namun demikian, untuk harga psikologis ayam potong akan naik ketika masuk bulan puasa dan di pekan kedua akan turun kembali.

"Saat ini harga stabil dan belum ada kenaikan. Biasanya menjelangg puasa naik sebentar terus turun lagi dan naik pas Lebaran. Kalau naik biasanya berkisar Rp1.000-Rp2 ribu per kilogram. Saat ini harganya Rp31 ribu-Rp32 ribu per kilogram," kata Widodo.

Belum adanya kenaikan harga kebutuhan pokok masyarakat juga diakui pedagang lainnya, yaitu pedagang cabai, Yadi.

Menurutnya, komoditas cabai yang dijual di Relokasi Pasar Johar Semarang berasal dari sejumlah daerah. Sehingga, ia meyakini jika stok cabai terus terjaga sampai Lebaran mendatang.

"Yang turun cabai rawit merah dan rawit hijau. Pasokannya dari Blitar, Temanggung dan Wonosobo. Saat ini tidak masalah dipasokan, kenaikan harga juga belum terjadi. Jadi, sampai Lebaran masih amanlah," ujarnya.

Diwartakan sebelumnya, Staf Ahli Menteri Perdagangan Eva Yuliana melakukan pemantauan untuk harga kebutuhan pokok masyarakat di Kota Semarang di Relokasi Pasar Johar kompleks Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Kamis (26/4) kemarin.

Dalam pantauan tersebut, hampir semua komoditas tersedia dengan harga yang terjangkau masyarakat. Mulai dari beras medium dan premiun di pasaran harganya masih stabil, serta stok mencukupi. Sedangkan untuk daging, harga di Kota Semarang lebih rendah dibanding di provinsi lainnya.

"Sampai akhir tahun, saya menjamin aman untuk semua komoditas di Jawa Tengah," ujarnya.

Untuk saat ini, jelas Eva, pemerintah pusat belum melakukan intervensi pasar terkait dengan harga komoditas. Sebab, harganya masih terbilang stabil.

"Ketika harga itu naik di atas 10 persen dari harga normalnya atau rerata, maka pemda harus segera melakukan operasi pasar," tandasnya. (K-08)