![]() |
Cagub Sudirman Said menegaskan kampanye saweran menjadi pilihan msngarungi kontestasi Pilgub Jateng 2018. Foto: ISTIMEWA |
Semarang-Ongkos politik untuk berkampanye setingkat Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah 2018 cukup mahal, sehingga politik saweran menjadi andalan ketika memutuskan maju dalam kontestasi.
Calon Gubernur (Cagub) Sudirman Said mengaku, dirinya bukan seorang pengusaha atau jebolan politikus yang memiliki uang lebih. Sehingga, jalan saweran ditempuhnya dengan bantuan beberapa kawan-kawan.
Menurutnya, kehadiran sejumlah kelompok relawan nonpartai yang membantunya dianggap sumbangan luar biasa. Sehingga, perjalanan masa kampanye yang hampir berakhir ini bisa dijalani dengan lancar.
Sudirman menjelaskan, dari hasil saweran yang ada dikelola untuk kegiatan bersama. Sehingga, ketika dana lebih kegiatan bisa maksimal. Namun ketika dana minim, maka ada pengurangan dari sisi kegiatan dengan pelibatan banyak orang.
"Inti dari politik kita adalah politik saweran, dan terus berjalan. Saya akui memang sangat terbatas kemampuan keuangannya, karena itu sangat tergantung dari dukungan relawan. Jadi, saya berterima kasi pada seluruh relawan, pada seluruh elemen karena justru dengan keterbatasan ini malah menimbulkan militansi di mana-mana. Sehingga, muncul relawan-relawan yang dengan mandiri membiayai kegiatan mereka," kata Sudirman di Semarang.
Lebih lanjut Sudirman menjelaskan, khusus untuk "Gerakan Saweran" yang pernah diluncurkan itu dianggap kurang optimal. Padahal, tujuannya untuk menekan mahalnya biaya politik.
"Saya harus katakan, saweran minatnya kurang. Kita akhirnya himpun dengan cara manual," ujarnya.
Diwartakan sebelumnya, "Gerakan Saweran" merupakan bentuk partisipasi masyarakat berbasis kesadaran dan swadaya untuk melakukan perubahan bagi Jateng. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar