Semarang-Kepala Seksi P2PTM Dinas Kesehatan Jawa Tengah Arfian Nevi mengatakan masih banyak warga, yang buang air besar tidak di jamban. Mereka masih memilih buang air besar sembarangan, baik di sungai maupun di kebun atau di atas empang atau kolam ikan.
Arfian menjelaskan, ternyata warga yang buang air besar sembarangan terbanyak berasal dari daerah pegunungan atau daerah tidak kekurangan air.
Menurutnya, ada dua kabupaten di Jateng yang warganya masih banyak buang air besar sembarangan. Yakni di Kabupaten Wonosobo dan Banjarnegara.
Sekira 50 persennya, jelas Arfian, warganya tidak buang air besar di jamban.
"Di Jawa Tengah ini masih ada sekitar empat juta orang yang buang air besar sembarang, dan paling banyak di daerah pegunungan. Yang paling banyak ada di Wonosobo dan Banjarnegara. Mengapa kok di daerah itu paling banyak, karena juga banyak empang atau kolam. Jadi, orang sana menyebutnya helikopter atau WC di atas empang. Mereka menganggap buang air besar sembarangan di atas empang adalah hal yang biasa," kata Arfian, Jumat (12/10).
Arfian lebih lanjut menjelaskan, buang air besar sembarangan ini sangat berbahaya bagi kesehatan lingkungan sekitarnya. Tidak hanya di musim kemarau atau musim hujan, kotoran yang dibuang sembarangan itu akan memunculkan penyakit menular.
"Akar permasalahannya bukan ketidakmampuan dari finansial, tapi lebih pada arah perilaku. Bukan berarti kedua daerah itu banyak warga miskinnya. Jadi, bagaimana menyadarkan masyarakat biar paham bahwa buang air besar sembarangan di samping merugikan diri sendiri dan keluarga, juga merugikan orang lain," tandasnya. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar