Kilas9.com

Media merupakan perantara, atau pengantar pesan dalam sebuah proses komunikasi. Media online merupakan hal yang berkaitan dengan komunikasi, terutama pesan yang ingin disampaikan ke pembacanya. Harapannya, kehadiran kilas9.com bisa menambah informasi kepada masyarakat sebagai pembacanya. Salam.

Menristek Siap Mengkaji Pengurangan Beban SKS Bagi Sarjana

Menristek Dikti M Nasir akan mengkajinulang beban SKS mahasiswa.
Semarang-Mahasiswa untuk menjadi sarjana, maka syarat kelulusannya harus menempuh sejumlah mata kuliah atau satuan kredit semester (SKS). Banyaknya beban SKS yang harus ditanggung mahasiswa calon sarjana, akan dievaluasi dan kaji ulang Kementerian Riset dan Dikti.

Menristek Dikti M Nasir mengatakan pihaknya akan melakukan kajian, tentang jumlah SKS yang menjadi beban bagi mahasiswa strata satu atau sarjana. Karena, selama ini SKS di perguruan tinggi sangat menjadi beban mahasiswa.

Menurutnya, di luar negeri untuk menjadi seorang Undergraduate hanya butuh 120 SKS. Sedangkan di dalam negeri, untuk mencapainya membutuhkan 144 SKS.

Nasir menjelaskan, agar ada pengakuan dari luar negeri terhadap lulusan perguruan tinggi Indonesia, maka pihaknya akan melakukan penataan ulang di tingkat eselon I Kemenristek Dikti dan masukan dari perguruan tinggi.

"Untuk menjadi sarjana atau undergraduate, mereka harus tempuh 120 SKS, sekarang jadi 144 SKS. Sarjana tapi tidak diakui undergraduate. Kalau di luar negeri tidak pernah diakui sebagai master. Diploma di luar negeri hanya 90-100 SKS. Ini nanti akan kita tata ulang. Kemungkinan ada perubahan, sedang saya mintakan kajian di eselon I Kemenristek dan masukan dari perguruan tinggi," kata Nasir saat di Semarang belum lama ini.

Lebih lanjut Nasir menjelaskan, wacana menata beban SKS mahasiswa sudah berulang kali dlontarkannya. Tujuannya, agar kalangan perguruan tinggi memahami kondisi yang sebenarnya dihadapi mahasiswa.

"Kalau tidak kompetitif, daya saing perguruan tinggi nasional akan lebih rendah. Selain itu, mahasiswa kita juga tidak akan fokus karena beban SKS. Serta, beban SKS juga berkait dengan pembiayaan," ucap Nasir.

Dirinya berharap, dengan penataan SKS perguruan tinggi bisa mendongkrak daya saing lulusan sarjana dengan negara lain. (K-08)
Share on Google Plus

About kilas9.com

0 komentar:

Posting Komentar