 |
| Gubernur Ganjar Pranowo berkomitmen menyejahterakan para petani tembakau yang ada di Jawa Tengah. |
Semarang-Pemprov Jawa Tengah akan mengupayakan kesejahteraan petani tembakau yang ada di provinsi ini, terutama dalam perlindungan terhadap tembakau impor.
Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan pembatasan impor tembakau, adalah salah satu cara dan upaya nyata dalam melindungi serta menyejahterakan petani tembakau. Petani tembakau bisa diajak berkompromi di dalam meningkatkan kualitas panennya, sehingga harga tembakau bisa lebih baik.
Menurutnya, tembakau Jateng memiliki latar belakang sejarah yang panjang dan beberapa di antaranya memiliki mutu cukup bagus.
Ganjar menjelaskan, para petani tembakau yang memerlukan pembinaan dan pendampingan akan dilakukan jajarannya. Termasuk, bantuan pemasaran ke pabrik-pabrik rokok di dalam negeri.
"Kita kita mau impor tembakau, saya bicara dengan menteri perdagangan, menko perekonomian dan bahkan dengan presiden. Agar, kita bisa melakukan pembatasan. Memang, kebutuhan tembakau nasional kurang. Tapi, kalau diperlukan, belilah dulu tembakau lokal dan sisanya baru beli di luar," kata Ganjar, Jumat (15/3).
Ganjar lebih lanjut menjelaskan, pemprov tetap berkomitmen di dalam menyejahterakan petani tembakau di provinsi ini. Sehingga, tujuan Jateng menjadi raja tembajau bisa tercapai.
"Yang penting, semua petani harus diajak komunikasi. Kita punya kekuatan pertaniannya, dan ini terus dikembangkan," jelas Ganjar.
Diketahui, selama ini tembakau asal Kabupaten Temanggung adalah yang paling bagus. Daerah-daerah lain yang juga mempunyai lahan tembakau bisa dibina, untuk mampu menghasilkan tembakau setara dengan Temanggung. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar