Gubernur Ganjar Pranowo menyerahkan santunan untuk petugas yang meninggal dunia saat melaksanakan pekerjaannya penyelenggarakan pemilu, Jumat (26/4). |
Semarang-Pemprov Jawa Tengah menyalurkan santunan kepada 47 keluarga petugas pemilu, dengan rincian 34 santunan untuk korban meninggal dunia dan sisanya bagi yang dirawat di rumah sakit. Penyerahan santunan dilakukan di gedung Gradhika Bhakti Praja, Jumat (26/4).
Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan setiap anggota keluarga petugas pemilu yang mengalami musibah, mendapatkan santunan sebesar Rp10 juta. Dana itu berasal dari Baznas pemprov.
Pemprov, jelas Ganjar, bergerak cepat untuk memberikan santunan kepada keluarga pahlawan demokrasi yang gugur saat bertugas. Sehingga, keluarga yang ditinggalkan bisa menggunakan santunan itu untuk kebutuhan hariannya.
Menurutnya, untuk pahlawan demokrasi lainnya sedang dilakukan pendataan. Baik yang meninggal dunia maupun rawat inap di rumah sakit.
Ganjar meminta KPU, ke depan bisa mengalokasikan anggaran asuransi untuk petugas KPPS yang bekerja. Sehingga, ketika ada kondisi darurat bisa digunakan.
"Kalau ke depan pasti kita mendorong yang berwenang, yaitu KPU. Mestinya KPU menyiapkan, dan saran saya asuransi. Karena ini sifatnya darurat dan kita berinisiatif mencari sumber-sumber yang halal, dan memungkinkan serta tidak melanggar aturan. Itu tindakan yang cepat dari kita," kata Ganjar.
Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, kejadian meninggalnya sejumlah petugas KPPS maupun pengawas TPS bisa menjadi bahan evaluasi bagi Pemprov Jateng. Termasuk, menyiapkan skema penganggaran untuk kejadian darurat semacam ini.
"Kejadian ini tidak dipikirkan sebelumnya, karena tidak berlangsung tiap tahun. Tapi ini kejutan besar, dan harus ditindaklanjuti dengan cepat," pungkasnya. (Bud)
0 komentar:
Posting Komentar