Jumeri Kadisdikbud Jateng |
Semarang-Pemprov Jawa Tengah akan terus mematangkan pendaftaran sekolah dengan sistem zonasi, di masa-masa mendatang. Terutama, untuk 425 SMA negeri yang ada di provinsi ini.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng Jumeri mengatakan sampai dengan saat ini, kapasitas SMA negeri di provinsi ini hanya 45 persen dari seluruh lulusan SMP dan MTs. Sisanya, tertampung di sekolah-sekolah swasta di Jateng.
Menurutnya, jika semua calon siswa atau orang tua calon menginginkan bersekolah di negeri, maka daya tampungnya tidak mencukupi. Sehingga, sistem zonasi yang menjadi dasar penerimaan siswa akan terus diperbarui dan ditingkatkan kualitasnya.
Jumeri menjelaskan, pihaknya terus memerjuangkan sistem zonasi untuk pendaftaran peserta didik, sehingga calon siswa akan mempunyai kesempatan sama bisa bersekolah negeri di dekat rumahnya.
"Ke depan, semua pengembangan dasarnya adalah zonasi. Jadi, pemerintah akan terus melakukan evaluasi dan ikhtiar untuk menaikkan mutu sekolah. Memang tetap ada yang kecewa, karena kapasitas kita di SMAN/SMKN itu hanya 45 persen tidak bisa menampung seluruh lulusan SMP/MTs di seluruh Jawa Tengah. Zonasi akan terus kita perjuangkan, karena inilah yang memenuhi rasa keadilan masyarakat. Misal di Kabupaten Semarang sudah banyak sekolah di pinggiran, yang dulu tidak favoriy sekarang punya siswa berprestasi di desa sekitar. Dan anak-anak desa yang berprestasi itu, meningkatkan kualitas sekolah-sekolah di sekitar rumahnya," kata Jumeri, Rabu (26/6).
Lebih lanjut Jumeri menjelaskan, sistem zonasi juga membantu sekolah-sekolah swasta mendapatkan siswa.
"Sekarang banyak sekolah swasta yang hebat, dan berperan dalam mencerdaskan anak bangsa," jelasnya.
Diketahui, pendaftaran peserta didik baru (PPDB) menganut sistem zonasi sudah diterapkan dua tahun kemarin dan dikeluhkan para orang tua calon siswa. Terutama, yang menginginkan masuk ke sekolah favorit. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar