Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel Kapolda Jateng |
Semarang-Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel mengatakan dari hasil analisa yang dilakukan jajaran kepolisian mengenai pelaku bom di Pospam Kartasura dua hari kemarin itu, ternyata sudah melakukan komunikasi dengan pimpinan ISIS di Suriah. Bahkan, pelaku RA itu, telah dibaiat Abu Bakar Al Baghdadi sejak 2018 kemarin.
Dari hasil komunikasi yang dilakukan dengan pimpinan ISIS itu, jelas kapolda, RA diajari cara merakit bom dan membeli bahan-bahan peledak dengan meminta uang kepada ibunya.
Menurutnya, komunikasi yang dilakukan RA kepada pimpinan ISIS itu melalui jejaring pertemanan Facebook dan kemudian didoktrin dengan ajaran syarat kekerasan.
Rycko menjelaskan, dari hasil komunikasi dengan pimpinan ISIS itu, pelaku RA juga sempat mengajak keluarganya untuk bergabung namun ditolak. Sehingga, pelaku belajar membuat bom dan simulasikan melalui petasan serta diuji coba di belakang rumahnya.
"Dari hasil analisis terorisme, memang yang bersangkutan tidak masuk dalam jaringan terorisme yang selama ini telah dilakukan identifikasi dari Densus 88 Polri. Oleh karena itu, kami menyimpulkan bahwa yang bersangkutan adalah pelaku tunggal. Kedua, pelaku sejak 2018 aktif melakukan komunikasi melalui media sosial dan internet berkomunikasi dengan pimpinan ISIS di Suriah," kata kapolda, Rabu (5/6/.
Lebih lanjut Rycko menjelaskan, pelaku RA melakukan aksinya seorang diri dengan anggapan bahwa aksinya adalah tindakan amaliyah sesuai ajaran dari ISIS.
"Sesuai arahan dari ISIS, pelaku mengambil target anggota polisi yang sedang berjaga di pos," tandasnya. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar