Kilas9.com

Media merupakan perantara, atau pengantar pesan dalam sebuah proses komunikasi. Media online merupakan hal yang berkaitan dengan komunikasi, terutama pesan yang ingin disampaikan ke pembacanya. Harapannya, kehadiran kilas9.com bisa menambah informasi kepada masyarakat sebagai pembacanya. Salam.

Sumur RDG-PJ Target Sumbang 300 BPOD Minyak Mentah Tahun Ini

Sumur RDG-PJ yang ada di Desa Panjalin, Kecamatan
Sumberjaya, Kabupaten Majalengka.
Majalengka-Drilling Supervisor RDG-PJ Arif Fandi Harjono mengatakan pengeboran minyak mentah di sumur RDG-PJ sudah dimulai sejak 5 Oktober 2019, dan saat ini telah mencapai 19.944 jam kerja selamat. Dari sumur RDG-PJ ini, diharapkan bisa memberikan tambahan produksi minyak mentah sebesar 300 BOPD (Barrel Oil Per Day).

Arif menjelaskan, pengeboran minyak mentah di Desa Panjalin di Kecamatan Sumberjaya Kabupaten Majalengka ditargetkan bisa mencapai kedalaman 1.978 meter selama 42 hari kerja. 

Menurutnya, sumur RDG-PJ ditargetkan bisa selesai tepat waktu dan memberi kontribusi terhadap APBD setempat. Karena, sumur RDG-PJ yang masuk wilayah Asset 3 Jatibarang Field ini diharapkan bisa menyumbang produksi minyak tahun ini.

"Sumur RGD-PJ 59 ini adalah sumur eksploitasi, dan sumurnya sampai kedalaman 1.979 meter. Targetnya ada di lapisan batu raja, di situ ada batu gamping. Rencana kerjanya selama 42 hari, dengan biaya kurang lebih US$7,7 juta. Target eksploitasi minyaknya sampai 200 BOPD, bisa jadi lebih besar dan bisa jadi lebih kecil atau sesuai dengan target," kata Arif, kemarin.

Lebih lanjut Arif menjelaskan, setelah minyak mentah diangkat kemudian dikirim ke stasiun-stasiun pengumpul di wilayah Pertamina EP yang terdekat. Setelah itu, dilakukan pemisahan sederhana dan pengolahan menjadi produk-produk Pertamina adalah kewenangan dari Pertamina sektor hilir.

"Pertamina EP Jatibarang Field mengelola wilayah operasi di Kabupaten Indramayu dan Cirebon serta Majalengka. Angka produksi minyak mentahnya, sampai 7.940 BOPD dan gas sebesar 41,4 juta standar kaki kubik per hari," jelasnya.


Diketahui, Pertamina EP Jatibarang Field menggunakan teknologi pengeboran baru bernama underbalance drilling untuk meningkatkan produksi minyak dan gas (migas) nasional. Kelebihan underbalance drilling mampu menghasilkan tekanan hidrostatik kolom fluida, sehingga pengeboran lebih kecil dari tekanan formasi. (K-08)
Share on Google Plus

About kilas9.com

0 komentar:

Posting Komentar