Kilas9.com

Media merupakan perantara, atau pengantar pesan dalam sebuah proses komunikasi. Media online merupakan hal yang berkaitan dengan komunikasi, terutama pesan yang ingin disampaikan ke pembacanya. Harapannya, kehadiran kilas9.com bisa menambah informasi kepada masyarakat sebagai pembacanya. Salam.

Stok Pangan di Jateng Masih Aman, Masyarakat Jangan Aksi Borong

Ganjar Pranowo
Gubernur Jawa Tengah
Semarang-Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan komoditas kebutuhan pokok masyarakat masih tersedia, dan jumlahnya mencukupi untuk tujuh bulan mendatang. Tersedianya kebutuhan pokok masyarakat yang ada di Jateng, jangan lantas membuat masyarakat berbelanja secara berlebihan. 

Ganjar menjelaskan, untuk komoditas pangan berupa beras yang menjadi kebutuhan utama masyarakat masih mencukupi. Bahkan, pada April 2020 nanti jateng akan masuk panen raya beras sebanyak 1,6 juta ton.
 
Sedangkan untuk komoditas lainnya, untuk jagung juga ada cadangan sebesar 1,7 juta ton dan ditambah panen raya di April nanti juga sebanyak 1,7 juta ton. Namun, khusus untuk jagung masih dibagi dengan kebutuhan pakan ternak dan langsung habis di bulan yang sama.

"Stok pangan Alhamdulillah kalau beras kita aman, beras itu sampai tujuh bulan masih aman. Untuk stok pangan ini, biar masyarakat tidak panik sekali lagi kebutuhannya jangan diborong banyak-banyak. Kami lagi mengejar dua kebutuhan yang nonpangan, yaitu masker dan alkohol. Alhamdulillah, perusahaan alkohol sudah siap untuk memberikan kepada kita. Tunggal saja, dibeli dan kami akan buat larangan aturan untuk ekspor alkohol dan ekspor masker. Yang pabrik masker juga sudah ada yang baru, saya minta segera diproduksi maskernya banyak-banyak," kata Ganjar, kemarin.

Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, khusus untuk komoditas gula pasir yang sudah menipis dan tinggal 500 ton sedang diusahakan impor dari Thailand. Namun demikian, masyarakat bisa menggunakan gula aren atau gula semut sebagai penggantinya.

"UKM kita ada sedikit gangguan. Di gula. Maka pak wagub juga menyampaikan, gulanya diganti saja jangan gula pasir atau gula tebu. Diganti gula aren boleh atau gula semut dan kelapa juga boleh. Sehingga, ini diversitinya bisa kita dorong. Kalau pak wagub usulannya bagus, kita gak usah pakai gula tebu tapi gula aren atau gula semut. Itu kan kalorinya juga rendah, dan industri itu bisa tumbuh," jelasnya. (K-08)
Share on Google Plus

About kilas9.com

0 komentar:

Posting Komentar