Kilas9.com

Media merupakan perantara, atau pengantar pesan dalam sebuah proses komunikasi. Media online merupakan hal yang berkaitan dengan komunikasi, terutama pesan yang ingin disampaikan ke pembacanya. Harapannya, kehadiran kilas9.com bisa menambah informasi kepada masyarakat sebagai pembacanya. Salam.

Pasar Tradisional Harus Terapkan Physical Distancing

Gubernur Ganjar Pranowo saat melakukan audiensi dengan perwakilan
buruh di Jateng.
Semarang-Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sudah meminta kepada bupati/wali kota yang daerahnya masuk kategori zona merah, untuk menerapkan physical distancing di pasar-pasar tradisional. Pasar pagi di Kota Salatiga bisa menjadi contoh, dalam menata pasar tradisional sesuai protokol kesehatan.

Ganjar Pranowo mengatakan pengaturan jarak antara pedagang dengan pembeli di pasar tradisional, harus diterapkan dengan baik. Tujuannya, untuk memutus rantai penyebaran virus Korona. Selain itu juga, untuk menghindari penumpukan atau berdesakan masyarakat di areal pasar.

"Jadi, setelah saya melihat yang di Myanmar itu saya share ke teman-teman bupati/wali kota. Rupanya, justru Kota Salatiga yang melakukan. Belum sempurna amat sih, tapi saya kira digerakkan di awal. Tinggal nanti, saya minta diawasi. Sehingga, sistem pasar kita harus berubah. Saya acungi jempol buat Kota Salatiga," kata Ganjar, Rabu (29/4).

Sementara Bupati Semarang Mundjirin mengaku, akan mencoba menata pasar-pasar tradisional yang ada di wilayahnya. 

Menurut Mundjirin, dirinya akan berkoordinasi dengan stakeholder terkait untuk memulai menata dari pasar tradisional yang besar terlebih dulu.

"Pasar kita punya 26 pasar tradisional. Kalau pasar-pasar yang besar bisa kita atasi. Kita akan tata dan semprot. Tapi, kalau pasar-pasar yang ada di desa atau kampung mungkin perlu waktu. Kita akan berusaha semaksimal mungkin," ujar Mundjirin.

Angkutan Umum Juga Akan Diterapkan Physical Distancing

Ganjar menjelaskan, dengan pengaturan jarak di dalam angkutan umum ini akan membuat kasus positif virus Korona tidak semakin melonjak. Masyarakat Jateng diharapkan bisa mengikuti imbauan, dan patuh pada peraturan.

"Angkutan umum nanti kita akan tertibkan. Operasionalnya semua tidak boleh uyel-uyelan, jaga jarak. Ada contoh di Taipe, China dan Vietnam yang sudah punya percontohan bagus. Tapi, kalau itu tidak sadar ya bahaya," jelasnya.

Ganjar lebih lanjut menjelaskan, daerah-daerah yang masuk zona merah penyebaran COVID-19 bisa segera mengambil tindakan untuk menekan penyebarannya. Karena, ada banyak pilihan untuk mendisiplinkan masyarakatnya. (K-08)
Share on Google Plus

About kilas9.com

0 komentar:

Posting Komentar