Kilas9.com

Media merupakan perantara, atau pengantar pesan dalam sebuah proses komunikasi. Media online merupakan hal yang berkaitan dengan komunikasi, terutama pesan yang ingin disampaikan ke pembacanya. Harapannya, kehadiran kilas9.com bisa menambah informasi kepada masyarakat sebagai pembacanya. Salam.

Tidak hanya Ojol, Tukang Becak Hingga Pemulung Juga Kebagian Nasi Gratis di Gubernuran

Masyarakat antre dengan tertib dan jaga jarak yang telah ditentukan se
belum mengambil paket makan siang gratis di depan gubernuran.
Semarang-Pemprov Jawa Tengah sejak Selasa (31/3) kemarin membagikan makan siang gratis, kepada para pengemudi ojek online di Kota Semarang. Program berbagi makan siang dari pemprov sekarang sudah tidak lagi hanya dikhususkan bagi ojol saja tapi juga tukang becak, penyapu jalanan hingga pemulung turut merasakan. 

Kepala Biro Umum Setda Provinsi Jateng Edy Supriyanta mengatakan pada kegiatan sebelumnya, disediakan 1.500 paket yang dibagikan. Bantuan ini ditujukan, untuk merespon kondisi warga tidak mampu yang terdampak karena wabah virus Korona.

Edy menjelaskan, warga yang bekerja sebagai tukang ojek atau penarik becak dan warga tak mampu lainnya bisa mengambil paket makan siang gratis di depan kantor gubernuran. Pembagiannya, dimulai pukul 11.30 hingga 13.00 WIB sesuai jumlah paket nasi yang disediakan.

Menurutnya, program ini rencananya akan berlangsung hingga dua pekan ke depan.

"Program pembagian nasi untuk makan siang gratis ini, sudah dilakukan Pemprov Jateng dan berlangsung selama dua hari. Ada ribuan nasi kotak yang dibagikan, dan dananya bersumber dari APBD serta sumbangan beberapa pihak yang peduli," kata Edy, kemarin.

Salah satu pengayuh becak yang ikut antre dalam pembagian nasi kotak, Ahmad Kul mengaku sengaja datang ke kantor gubernuran. 

Menurutnya, program bantuan nasi gratis itu cukup membantunya. Lantaran, jumlah penumpang merosot drastis setelah adanya wabah Corona.

"Sejak ada rame virus (Korona), pendapatan saya turun. Biasanya bisa tiga empat kali nganter, ini belum ada sama sekali," ujar Ahmad.

Ahmad mengaku, biasanya dari pangkalannya di kawasan Simpang Lima, ia bisa mengantar orang ke tujuan wisata. Namun, kondisinya kini berbeda.

""Sekali nganter 25 ribu. Nah kalau ini blong-blongan. Kalau dulu, sehari bisa bawa uang Rp70 ribu," keluhnya. (K-08)
Share on Google Plus

About kilas9.com

0 komentar:

Posting Komentar