Seorang pekerja sedang menata karung-karung berisi masker kain buatan dari pelaku UKM binaan Dinkop Jateng. |
Kepala Dinkop dan UKM Jateng Ema Rachmawati mengatakan para pelaku UKM yang diberdayakan untuk pembuatan masker kain itu, bergerak di bidang fesyen dan menjahit. Semua pelaku UKM merupakan mitra binaan Dinkop dan UKM Jateng, serta diarahkan untuk memproduksi masker kain.
"Nah, masker ini konsepnya adalah untuk teman-teman UKM fesyen dan jahit serta konveksi. Sehari bisa produksi minimal 250 lembar masker. Anggarannya Rp13 miliar, tapi yang sudah digunakan Rp10 miliar. Itu karena ada yang tereliminasi, dia terdaftar dalam DTKS. Yang calon penerima BLT itu, lho. Kan bantuan tidak boleh dobel, sehing yang masuk DTKS ini kita eliminasi," kata Ema, Selasa (19/5/.
Ema lebih lanjut menjelaskan, pemberdayaan pelaku UKM di bidang fesyen dan menjahit itu sebagai upaya penyelamatan di tengah badai COVID-19. Pemprov mengeluarkan dana sebesar Rp10 miliar, untuk program pemberdayaan UKM fesyen dan menjahit guna pembuatan masker kain.
"Setelah pelaku UKM fesyen dan penjahit ini, kami juga sudah menyiapkan stimulus untuk UKM boga di Jawa Tengah. Kami siapkan anggaran Rp38 miliar, untuk membantu bahan baku bagi pelaku UKM boga se-Jateng," pungkasnya. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar