Semarang-Head of Marketing IPOT dari Indo Premier Sekuritas Paramita Sari mengatakan wabah COVID-19 yang terjadi sejak Maret 2020, menjadikan banyak orang melakukan aktivitas kerja secara online. Namun, di masa pandemi ini juga meningkatkan kasus penipuan investasi saham secara online.
Paramita menjelaskan, masyarakat atau calon investor diminta selalu waspada terhadap tawaran investasi saham yang ditawarkan melalui akun media sosial. Terlebih lagi, jika kemudian mencatut nama lembaga sekuritas tertentu.
Menurutnya, yang terlebih penting lagi mengamankan dan menjaga kerahasiaan username maupun password dan data penting lainnya.
"Para penipu ini mengincar akun investor. Sehingga, jangan pernah memberikan data pribadi kepada siapa saja. Kami sebagai lembaga sekuritas juga tidak pernah meminta data kepada investor, dengan alasan apapun," kata Paramita dikutip dari rilis.
Sementara Kepala BEI Semarang Fanny Rifki mengajak masyarakat tidak mudah tergiur, dengan tawaran investasi palsu atau penipuan. Biasanya, para penipu ini memanfaatkan kelengahan dari masyarakat untuk melakukan jebakan.
"Kalau kita ditawari satu investasi, kita harus memastikan apakah pihak yang menawarkan investasi memiliki izin dari otoritas. Otoritas yang kita maksud adalah OJK. Jadi, kalau ada yang menawari investasi tetapi tidak ada lisensinya maka patut curiga," ujar Fanny. (K-08)
0 komentar:
Posting Komentar